
Bantul (buseronline.com) – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan penanaman jagung di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Sabtu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional penanaman jagung seluas 1 juta hektare yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor jagung.
Dalam sambutannya, Kapolri menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai swasembada jagung.
“Hari ini kita bersama masyarakat dan para petani di Kabupaten Bantul melaksanakan kegiatan menanam jagung. Ini merupakan bagian dari program nasional 1 juta hektare yang kita harapkan mampu meningkatkan produksi dalam negeri,” ujar Kapolri.
Kapolri juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin, termasuk pemanfaatan lahan-lahan yang tersedia di Yogyakarta untuk mendukung program ini.
“Harapan kita, dengan kerja keras bersama, produksi jagung dalam negeri dapat meningkat dan pada tahun 2025 kita tidak lagi mengandalkan impor jagung,” tambahnya.
Selain mendorong swasembada jagung, Kapolri juga menyoroti peran penting Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam mendukung petani. Mereka diharapkan dapat membantu proses pertanian serta memastikan penyerapan hasil panen oleh Bulog berjalan dengan baik.
“Kami juga menekankan perlunya peningkatan fasilitas pengeringan jagung agar kualitas hasil panen lebih baik dan harga jualnya tetap menguntungkan bagi petani,” ungkap Kapolri.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung pertumbuhan ekonomi pedesaan.
Selain itu, ketersediaan jagung dalam negeri yang mencukupi akan membantu menekan harga pakan ternak, sehingga biaya produksi peternakan lebih terjangkau dan kualitas gizi ternak meningkat.
Kegiatan penanaman jagung ini mendapat sambutan positif dari para petani dan pemangku kepentingan di daerah.
Dengan adanya program ini, diharapkan Indonesia dapat mewujudkan swasembada jagung dalam beberapa tahun ke depan dan mengurangi ketergantungan pada impor. (R)