26 C
Medan
Selasa, Februari 25, 2025

Indonesia dan Arab Saudi Perkuat Kerja Sama Kesehatan, Teken MoU Pertukaran Tenaga Medis

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi semakin mempererat hubungan bilateral di sektor kesehatan melalui kunjungan kerja Menteri Kesehatan Arab Saudi, Fahad Abdulrahman AlJalajel, ke Indonesia pada 24-25 Februari 2025. Dalam kunjungan ini, kedua negara menandatangani Memorandum Saling Pengertian (MoU) yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia kesehatan.

MoU tersebut mencakup kerja sama dalam kolaborasi dokter Saudi untuk berpraktik di Indonesia dan sebaliknya, peningkatan kemampuan bahasa Inggris dan Arab bagi tenaga medis, persiapan ujian kompetensi keperawatan Prometric, beasiswa pendidikan keperawatan, fellowship program, serta pertukaran tenaga medis.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan bahwa pertukaran tenaga medis akan meningkatkan standar pendidikan serta layanan kesehatan di Indonesia.

“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas tenaga medis dan memperkuat kapasitas sumber daya manusia kesehatan di Indonesia,” ujar Menkes Budi dalam pertemuan di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin.

Selain itu, kerja sama ini juga mencakup bantuan dari King Salman Relief untuk operasi jantung di Indonesia. Menkes Budi mengungkapkan bahwa bantuan tenaga medis dari Arab Saudi sangat dibutuhkan untuk menangani kasus kelainan jantung bawaan pada anak-anak di Indonesia.

“Setiap tahun, terdapat sekitar 12.000 kasus kelainan jantung bawaan pada anak-anak, dengan 6.000 di antaranya tidak tertangani dan berujung pada kematian. Kami berharap lebih banyak dokter dari King Salman Relief dapat membantu meningkatkan layanan operasi jantung di Indonesia,” jelasnya.

Tak hanya itu, kerja sama ini juga meliputi pengembangan sistem digitalisasi sertifikat vaksinasi bagi jamaah haji dan umrah. Sistem ini diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah proses sertifikasi vaksin meningitis dan polio bagi jamaah.

Sementara, Menteri Kesehatan Arab Saudi Fahad Abdulrahman AlJalajel, menyatakan bahwa negaranya sedang menjalani transformasi besar di sektor kesehatan sebagai bagian dari Visi 2030.

Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pengalihan rumah sakit pemerintah menjadi perusahaan milik negara guna meningkatkan efisiensi layanan kesehatan.

“Kami ingin berbagi pengalaman dalam manajemen rumah sakit dan layanan kesehatan dengan Indonesia, serta memperkuat kolaborasi di sektor ini,” ungkap Fahad.

Dalam kunjungan ini, delegasi Arab Saudi juga menandatangani MoU dengan tiga universitas terkemuka di Indonesia untuk pengembangan tenaga medis. Kerja sama ini mencakup pelatihan tenaga medis di kedua negara guna meningkatkan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan.

Menkes Budi menegaskan bahwa kerja sama yang erat antara Indonesia dan Arab Saudi tidak hanya terjadi di tingkat pemerintah, tetapi juga melibatkan masyarakat dan sektor bisnis.

“Kami melihat orang Saudi sebagai saudara, dan kami berharap hubungan ini terus berkembang, tidak hanya di bidang kesehatan, tetapi juga di sektor-sektor lain yang saling menguntungkan,” pungkasnya.

Dengan adanya MoU ini, diharapkan kerja sama dalam pertukaran tenaga medis, digitalisasi sistem kesehatan, serta peningkatan kapasitas produksi vaksin dapat semakin diperkuat, mendukung ketahanan kesehatan global, serta mempererat hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru