26 C
Medan
Senin, Maret 10, 2025

Bantu Sekolah dan Siswa Korban Banjir, Mendikdasmen Beri Dana dan Perlengkapan Belajar

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Bekasi (buseronline.com) – Banjir besar yang melanda wilayah Bekasi berdampak signifikan pada sejumlah sekolah. Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meninjau langsung kondisi sekolah yang terdampak serta menyalurkan bantuan bagi siswa dan tenaga pendidik. Kunjungan ini turut didampingi oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Mahfudz Abdurrahman.

“Kami meninjau sekolah-sekolah terdampak di Bekasi, seperti SMA Negeri 6 Kota Bekasi, SD Negeri Pekayon Jaya IV, dan TK Aisyiyah Bustanul Athfal 44. Selain melihat kondisi kerusakan, kami juga menyalurkan bantuan dari pemerintah agar dapat meringankan beban para korban banjir,” ujar Abdul Mu’ti di Kota Bekasi, Kamis.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pemulihan sekolah, Kemendikdasmen menyalurkan bantuan dengan total nilai Rp855 juta, yang mencakup:

100 paket family kit

School kit:

PAUD: 50 paket

SD: 50 paket

SMP: 75 paket

SMA: 25 paket

Bantuan dana pendidikan:

PAUD: Rp250 juta

SD: Rp80 juta

SMP: Rp250 juta

SMA: Rp250 juta

SMK: Rp25 juta

1 unit tenda kelas darurat untuk SD

Menurut Abdul Mu’ti, total terdapat 114 satuan pendidikan yang terdampak banjir di Bekasi, terdiri dari 90 SD, 3 SMP, 9 SMA, 5 SMK, 7 SLB, dan 54 PAUD.

Mendikdasmen menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau dan memberikan dukungan bagi sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan. Selain bantuan dari pemerintah pusat, pemulihan juga melibatkan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Mahfudz Abdurrahman, mengapresiasi langkah cepat Kemendikdasmen. “Kami berharap sekolah-sekolah ini dapat segera pulih dan kembali beroperasi seperti semula,” ujarnya.

Salah satu sekolah yang terdampak cukup parah adalah SD Negeri Pekayon Jaya IV. Kepala Sekolah Agus Hernala mengungkapkan bahwa banjir menyebabkan kerusakan pada buku, komputer, alat peraga, lemari, meja, dan kursi.

“Seharusnya siswa sudah mulai masuk pada 6 Maret 2025, namun karena kondisi belum kondusif, kami menerapkan pembelajaran jarak jauh hingga lingkungan sekolah kembali bersih,” jelasnya.

Agus juga menyampaikan apresiasinya atas bantuan dari Kemendikdasmen. “Alhamdulillah, sekolah kami mendapat bantuan dana Rp25 juta untuk operasional pembersihan dan pengadaan alat yang rusak,” katanya.

Pemerintah berharap dengan adanya bantuan ini, sekolah-sekolah terdampak dapat segera kembali beroperasi normal dan memastikan hak belajar siswa tetap terpenuhi. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru