Sergai (buseronline.com) – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, mengajukan permohonan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk memperbaiki sejumlah tanggul di wilayah Sumut yang kerap meluap saat musim penghujan. Kerusakan tanggul tersebut menghambat produktivitas pertanian, khususnya upaya petani dalam menanam padi hingga tiga kali setahun.
Permohonan tersebut disampaikan Gubernur Bobby saat mengikuti kegiatan Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi Sentra Utama Padi melalui telekonferensi dari Desa Paya Mabar, Kabupaten Serdang Bedagai, pada Senin.
“Kami laporkan kepada Pak Presiden, di Serdang Bedagai dengan luas lahan sawah 320 hektare, masa tanam per tahun baru bisa dua setengah kali. Belum bisa tiga kali karena tanggul-tanggul di beberapa kabupaten meluap saat musim hujan. Kami sangat berharap ini bisa segera diperbaiki,” ujar Bobby.
Ia juga melaporkan bahwa pada bulan April ini, terdapat 11.104 hektare lahan sawah yang siap dipanen di Sumatera Utara. Panen tersebut diperkirakan menghasilkan 56.630 ton gabah kering panen (GKP) atau setara dengan 33.909 ton beras. Harga gabah di tingkat petani juga terbilang stabil dan menggembirakan.
“Harga gabah di Sumut yang paling rendah sekitar Rp6.500 per kilogram (harga Bulog), sementara di luar Bulog bisa lebih tinggi. Petani-petani kami sangat senang dengan kondisi harga ini. Kami sangat berterima kasih kepada Pak Presiden,” tambahnya.
Menanggapi laporan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasinya dan menyebut capaian tersebut sebagai langkah awal yang baik. Ia berharap pemerintah pusat dan daerah dapat terus bekerja sama untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional.
“Saya anggap ini awal yang bagus. Kita harus bisa capai yang lebih baik lagi,” ujar Presiden Prabowo dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Presiden juga menegaskan pentingnya peran petani sebagai tulang punggung bangsa dan negara dalam menjamin ketahanan pangan nasional. “Tanpa pangan, tidak akan ada negara. Tidak akan ada NKRI,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa salah satu kebijakan penting Presiden Prabowo dalam bidang pertanian adalah penyederhanaan sistem distribusi pupuk. Dengan kebijakan baru tersebut, distribusi pupuk yang sebelumnya harus melalui banyak proses birokrasi kini dapat langsung disalurkan dari pabrik ke kelompok tani dan petani.
“Kebijakan ini benar-benar revolusioner dan mampu meningkatkan produksi sekitar 2,8 juta ton per tahun,” ujarnya.
Kegiatan Panen Raya Serentak ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan, Komisi IV DPR RI, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, serta Direktur Utama Bulog Novi Helmy Prasetya. Hadir pula secara virtual 13 gubernur, 195 bupati/wali kota, dan petani-petani dari sentra produksi padi di seluruh Indonesia. Dari Sumut turut hadir Wakil Gubernur Sumut Surya, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Rio Firdianto, dan Bupati Serdangbedagai Darma Wijaya. (R)
