28 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Nawal Lubis Berharap Program YTI dan POPTI Bersinergi Dengan Pemprov Sumut

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Program Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI) dan Perhimpunan Orangtua Penyandang Thalassaemia Indonesia (POPTI) Cabang Medan diharapkan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.

“Dengan sinergi ini kita harapkan dapat meringankan beban penyandang Thalassaemia, juga mendapatkan pelayanan fasilitas yang terbaik di Sumut,” kata Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Sumatera Utara (YKI Sumut) Nawal Lubis pada pelantikan YTI/POPTI Cabang Medan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman, Nomor 41 Medan.

Hadir di antaranya Ketua YTI/POPTI Ruswandi, Ketua DWP Sumut Dian Arief Trinugroho, Ketua YTI Cabang Medan Adi Kusuma Aman, Ketua POPTI Cabang Medan Syarmawati serta seluruh pengurus POPTI.

Pengurus YTI Cabang Medan yang dilantik di antaranya Ketua Adi Kusuma Aman, Wakil Ketua Bidasari Lubis, Sekretaris Toni dan Bendahara Mursida.

Kepada para pengurus yang baru dilantik, Nawal menyampaikan apresiasi karena telah bersedia menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk membantu mengentaskan permasalahan penyakit Thalassaemia, terutama di Sumut.

“Saya ucapkan selamat dan yang terpenting adalah sinergi dari program YTI yang mudah-mudahan dengan program kegiatan nantinya, jumlah penyandang thalassaemia ini dapat kita turunkan dari tahun ketahun,” katanya.

Ketua YTI/POPTI Ruswandi menyampaikan bahwa thalassaemia adalah kelainan darah bawaan yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal. Dari data saat ini terdapat 220 penyandang thalassaemia di Indonesia.

“Namun data ini perlu kita update kembali, terutama di YKI Cabang Medan usai pelantikan ini untuk kembali mendata jumlah pasien thalassaemia yang ada,” katanya.

Menurutnya yang harus dipahami bagi pihak Rumah Sakit (RS) dan orang tua penyandang thalassaemia adalah dari segi penanganan bagi si pasien. Untuk RS, Ruswandi mengajak RS menyiapkan tempat transfusi darah yang nyaman bagi pasien.

“Karena RS dan ruangan transfusi darah adalah rumah kedua bagi mereka. Ini harus kita buat senyaman mungkin. Kemudian adalah kemudahan bagi pasien untuk tidak lagi ikut antrean ketika mereka mau transfusi, karena ini merupakan rutinitas bagi mereka seumur hidup,” katanya.

Sementara pada orang tua, Ruswandi meminta agar jangan menyerah dan lelah merawat anak penyandang thalassaemia, dengan secara teratur dan disiplin memberikan obat bagi mereka.

“Ini juga menjadi tugas bagi pengurus YTI yang baru dilantik untuk memberikan edukasi bagi orang tua,” katanya.

Sedangkan Ketua YTI Cabang Medan Adi Kusuma Aman dalam kesempatan itu mengimbau pada pasangan yang akan melangsungkan pernikahan, untuk dapat terlebih dahulu memeriksakan kesehatan terutama darah.

“Karena pengidap thalassaemia ada yang bersifat pembawa yang bisa menurunkan, dan ini perlu kita deteksi. Oleh karenanya saya meminta masyarakat untuk memeriksakan darah jelang perkawinan, yang dapat diketahui kualitas kesehatan pada pasangan tersebut,” katanya.

Berita Lainnya

Berita Terbaru