Mataram (buseronline.com) – Dalam kunjungan kerjanya ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Prof Dr Fauzan mengajak para aktivis mahasiswa untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pembangunan bangsa melalui pendidikan tinggi.
Dilansir dari laman Kemdiktisaintek, kunjungan tersebut juga menjadi ajang sosialisasi mengenai program baru Mendiktisaintek, Brian, tentang “Kampus Berdampak.”
Pada kesempatan itu, Wamen Fauzan meluangkan waktu untuk ngopi bareng dengan para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus NTB, yang terdiri dari GMNI, IMM, KMHDI, KAMMI, LMND, HMI, dan PMII, di Tuwa Kawa, Mataram.
Dalam diskusi yang akrab dan terbuka, Wamen Fauzan mengajak para aktivis untuk memberikan masukan yang konstruktif terhadap kondisi sosial politik di Indonesia.
Menurut Wamen Fauzan, peningkatan kapasitas diri melalui pendidikan tinggi adalah kunci utama dalam menghadapi tantangan pembangunan bangsa di segala sektor.
Ia menekankan bahwa hanya dengan meningkatkan kualitas diri, terutama para aktivis, bangsa Indonesia akan bisa maju dan mandiri.
“Kami mengajak para aktivis untuk terus memperluas kapasitas diri mereka. Hanya dengan pendidikan yang baik, kita bisa meningkatkan kualitas pembangunan bangsa di berbagai sektor,” ujar Fauzan dalam kesempatan tersebut.
Wamen Fauzan juga mengungkapkan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk mahasiswa, adalah langkah penting untuk mencapai kemandirian bangsa, sesuai dengan amanat Presiden Prabowo Subianto.
Aktivis mahasiswa, yang berasal dari berbagai latar belakang organisasi, diharapkan menjadi motor penggerak kolaborasi yang bermanfaat bagi kepentingan bangsa.
Para aktivis yang hadir menyambut baik ajakan Wamen Fauzan. Irwansyah, Ketua Umum PW KAMMI NTB, menegaskan bahwa organisasinya tidak hanya bergerak dalam dunia normatif, tetapi juga telah banyak terlibat dalam praktik-praktik nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
Senada dengan itu, Mahmud, Ketua Umum DPD IMM NTB, menyampaikan dukungan penuh terhadap program “Kampus Berdampak” yang diusung oleh Wamen Fauzan.
“Kami sangat setuju dengan apa yang disampaikan Prof Wamen. Kampus Berdampak dapat menjadi agenda bersama bagi teman-teman aktivis untuk berkontribusi pada masyarakat,” ungkap Mahmud.
Selain itu, para aktivis mahasiswa juga berharap agar pemerintah memberikan kemudahan akses beasiswa, sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas intelektual mereka.
Mereka percaya bahwa dengan dukungan pendidikan yang lebih baik, mereka akan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan bangsa.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen terhadap peningkatan kualitas pendidikan, kunjungan Wamen Fauzan di NTB menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antara pemerintah, kampus, dan aktivis mahasiswa demi kemajuan Indonesia. (R)