Bandung Barat (Buseronline.com) – Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, yang akrab disapa Kak Seto, meninjau pelaksanaan Pendidikan Karakter Panca Waluya di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Sabtu.
Dalam kunjungannya, Kak Seto menegaskan bahwa tidak ada hak anak yang dilanggar dalam kegiatan pendidikan karakter ini, meskipun dilaksanakan di lingkungan militer.
Ia mengungkapkan, sering kali muncul anggapan keliru terkait kegiatan tersebut. Meskipun ada unsur kedisiplinan ala militer, Kak Seto memastikan bahwa pendekatan yang digunakan tetap berbasis pada hak-hak anak.
“Sering kali ada anggapan keliru. Meskipun ada unsur kedisiplinan ala militer, pendekatannya tetap menggunakan bahasa anak dan menjunjung tinggi hak-hak mereka,” kata Kak Seto.
Ia menjelaskan bahwa dalam pendidikan karakter ini, anak-anak mendapatkan hak untuk tumbuh dan berkembang, perlindungan, kesempatan untuk menyuarakan pendapat, bahkan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan dan psikologi.
“Pendidikan karakter ini dikawal oleh berbagai pihak secara intensif, sehingga pelaksanaannya aman dan memberi dampak positif bagi para peserta didik,” tambahnya.
Kak Seto juga memberikan apresiasi atas inisiatif Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam menjalankan program pendidikan karakter tersebut. Ia menyebut Pemda Provinsi Jawa Barat sangat terbuka terhadap masukan, termasuk permintaannya untuk meninjau langsung kondisi anak-anak peserta didik.
“Pak Gubernur sangat terbuka, saya ajukan untuk melihat kondisi anak-anak, beliau mempersilakan, saya mengapresiasi sekali,” ungkapnya.
LPAI, lanjut Kak Seto, akan terus memantau pelaksanaan pendidikan karakter ini hingga selesai. Bahkan, ia berencana untuk kembali datang dalam waktu dekat guna menjadi narasumber dan mengajar langsung para siswa.
Dalam kesempatan tersebut, Kak Seto juga memberikan motivasi kepada para siswa yang mengikuti program pendidikan karakter.
“Tetap semangat. Jaga kesehatan fisik, mental, dan sosial. Jangan saling menyakiti, membuli, atau bertikai. Jaga kekompakan karena kita semua menuju satu tujuan: menjaga keutuhan NKRI,” pesannya.
Gubernur Dedi Mulyadi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan para peserta didik. Para siswa mengaku betah dan nyaman selama mengikuti kegiatan di tempat pelatihan tersebut.
Peninjauan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, serta Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Disdik Jabar merangkap Plh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Ai Nurhasan. (R)