Boyolali (buseronline.com) – Kontes dan Expo Sapi APPSI Boyolali 2025 bukan lagi sekadar ajang tahunan peternak. Di tangan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, gelaran ini menjelma menjadi momentum strategis revolusi sektor peternakan nasional berbasis kemandirian pangan dan penguatan ternak lokal.
Acara yang digelar di Pasar Hewan Terpadu Boyolali, Jawa Tengah, Minggu, oleh Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI), ini dihadiri berbagai tokoh penting, mulai dari Wamentan Sudaryono, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, hingga jajaran pejabat daerah dan nasional lainnya.
Dalam sambutannya, Wamentan Sudaryono menyatakan bahwa Jawa Tengah, khususnya Boyolali, merupakan lumbung sapi unggulan nasional. Ia menegaskan, acara seperti ini harus menjadi ajang strategis untuk mengangkat daya saing sapi lokal di pasar nasional hingga global.
“Provinsi Jawa Tengah, khususnya Boyolali, telah lama dikenal sebagai sentra sapi unggulan. Melalui acara ini, kita ingin memperkuat daya saing ternak lokal di pasar domestik maupun global,” ujar Sudaryono.
Tak hanya hadir sebagai tamu kehormatan, Sudaryono juga menunjukkan dukungan nyata bagi para peternak. Ia menyumbangkan dua ekor sapi dengan bobot rata-rata 850 kilogram sebagai hadiah tambahan kontes. Ia menegaskan, sapi tersebut bukan untuk diperjualbelikan, melainkan simbol semangat membangun kedaulatan peternakan nasional.
Lebih lanjut, Wamentan juga membeli dua ekor sapi jumbo melalui mekanisme lelang dengan total nilai Rp255 juta. Kedua sapi tersebut rencananya akan disumbangkan kepada masyarakat pada perayaan Idul Adha mendatang.
Sudaryono juga tak lupa mengingatkan pentingnya kesehatan ternak, khususnya dalam menghadapi ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK). Ia mengimbau para peternak aktif melaporkan gejala serta melakukan vaksinasi secara mandiri maupun gratis.
“Kementan telah menyiapkan 4 juta dosis vaksin PMK gratis. Jika ingin mandiri, harganya hanya sekitar Rp25 ribu per ekor. Bandingkan dengan harga sapi puluhan juta, ini investasi yang sangat kecil,” ujarnya.
Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengapresiasi ajang kontes ini sebagai bentuk nyata penguatan sektor peternakan jelang Idul Adha. Ia berharap kegiatan serupa bisa terus ditingkatkan skalanya, bahkan hingga level nasional.
“Ini jadi jembatan antara peternak dan masyarakat yang ingin berkurban. Kami ingin hewan kurban memenuhi standar kualitas terbaik,” kata Muzani.
Ia juga berharap, kelak Presiden RI Prabowo Subianto dapat turut hadir langsung untuk mendorong pertumbuhan sektor peternakan.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya acara ini sebagai bentuk kebangkitan peternakan di Boyolali. Ia menyebut ini merupakan kontes sapi terbesar yang pernah digelar di daerah tersebut.
“Boyolali hari ini menjadi pusat perhatian. Ini kontes sapi pertama dengan skala sebesar ini,” ujar Luthfi.
Menurutnya, kontribusi Jawa Tengah terhadap pasokan ternak nasional mencapai 18,18% atau sekitar 960 ribu ton per tahun, dengan hampir 60% berasal dari Boyolali. Fakta ini mengukuhkan Boyolali sebagai pusat strategis pengembangan sapi dan domba nasional.
“Kalau perlu, tiap bulan ada event sapi di berbagai daerah di Jateng. Potensi kita besar. Kegiatan seperti ini bisa memicu semangat peternak agar lebih aktif dan berdaya saing,” pungkasnya.
Kontes dan Expo Sapi APPSI Boyolali 2025 menjadi bukti nyata bahwa dengan dukungan penuh pemerintah, peternakan rakyat mampu menjadi tulang punggung kemandirian pangan nasional. Acara ini tak hanya menghibur dan memamerkan ternak unggulan, tapi juga mendorong sinergi antara peternak, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun masa depan pangan Indonesia.
Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Boyolali, anggota DPR RI Komisi XIII, Ketua Umum APPSI, Kapolda Jawa Tengah, Pangdam IV/Diponegoro, serta pejabat dari Kementerian Pertanian. (R)
