Teheran (buseronline.com) – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendiktisaintek), Prof Brian Yuliarto, melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Tetap Kerajaan Arab Saudi untuk Organisasi Kerja Sama Islam (OIC), Saleh Suhaibani.
Pertemuan digelar di sela-sela rangkaian Ministerial Meeting of OIC-15 Dialogue Platform yang berlangsung di Espinas Palace Hotel, Teheran, Iran, pada Senin.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Brian didampingi oleh Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Fauzan Adziman. Kedua pihak membahas peluang kolaborasi strategis dalam bidang riset dan pendidikan tinggi, khususnya di sektor sains dan teknologi.
Salah satu poin utama yang disepakati dalam pertemuan adalah penguatan kerja sama antarperguruan tinggi unggulan di kedua negara. Menteri Brian menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong riset bersama (joint research) melalui kemitraan antara lima universitas terkemuka di Indonesia dengan lima universitas terbaik di Arab Saudi.
“Kami bersepakat untuk menghubungkan top 5 universitas Indonesia dengan top 5 universitas Arab Saudi sebagai langkah konkret untuk memperkuat ekosistem riset yang kolaboratif dan berdampak global,” ungkap Menteri Brian kepada awak media.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Brian juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi Saudi Development Fund (SFD) dalam mendukung pembangunan infrastruktur pendidikan di Indonesia.
Ia berharap ke depan, kerja sama ini dapat diperluas ke bidang riset dan pengembangan sumber daya manusia, guna menciptakan dampak jangka panjang terhadap ekosistem inovasi di Tanah Air.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Tetap Arab Saudi, Saleh Suhaibani, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif yang disampaikan oleh pemerintah Indonesia. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan segera mengakselerasi proses tindak lanjut di tingkat teknis, demi merealisasikan kolaborasi yang telah dirancang.
“Arab Saudi menaruh harapan besar pada sinergi antarnegara anggota OIC-15 untuk menciptakan lompatan kemajuan berbasis ilmu pengetahuan. Kami berharap Indonesia menjadi salah satu motor penggeraknya,” ujar Suhaibani.
Selain itu, Suhaibani juga mengundang partisipasi aktif Indonesia dalam pertemuan OIC-15 selanjutnya yang direncanakan akan berlangsung di Riyadh pada tahun 2027.
Pertemuan ini merupakan bagian dari strategi diplomasi pendidikan tinggi Indonesia untuk membangun jejaring global di era transformasi teknologi.
Pemerintah Indonesia menilai, kerja sama internasional di bidang riset menjadi kunci penting dalam menjawab tantangan global, meningkatkan daya saing nasional, serta menciptakan dampak nyata bagi masyarakat.
Dengan pertemuan ini, Indonesia menegaskan perannya sebagai negara anggota OIC yang aktif berkontribusi dalam membangun ekosistem riset yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. (R)