29 C
Medan
Selasa, November 26, 2024

Bersinergi Bangun Pendidikan, Kemendikbudristek Teken PKS dengan 200 Perusahaan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI menyelenggarakan acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan sekitar 200 perusahaan untuk bersinergi jalankan Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Angkatan 4, di Auditorium Gedung D, Senayan, Jakarta.

Seremoni penandatanganan PKS ini diselenggarakan dalam rangka memperkuat komitmen bersama serta mendorong terwujudnya sinergi yang lebih solid antara pelaksana Kampus Merdeka, perguruan tinggi, mitra program MSIB, serta pemangku kepentingan lainnya. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program MSIB yang menjadi bagian dari upaya transformasi pendidikan tinggi di Indonesia.

“Tanggung jawab pendidikan itu ada di pemerintah dan masyarakat. Oleh sebab itu, kami mengundang Bapak dan Ibu untuk ikut berkontribusi dalam pendidikan anak bangsa untuk mewujudkan Bangsa Indonesia yang cerdas yang kemudian diharapkan memberikan sumbangsih yang positif bagi kemajuan bangsa,” tutur Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati di Jakarta.

Dirjen Kiki menerangkan, kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai program, termasuk program MSIB, berangkat dari konsep yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa dalam pendidikan semua adalah murid dan semua adalah guru. Dalam hal ini, dunia usaha dan dunia industri juga boleh menjadi guru untuk memberikan pembelajaran terbaik bagi para mahasiswa.

Ia melanjutkan, Ki Hajar Dewantara juga mengajarkan bahwa pendidikan berpusat pada siswa, pada kepentingan pengembangan potensi dan bakat para siswa semaksimal mungkin, dan bukan pada kurikulum. Melalui pelaksanaan program MSIB, para mitra dapat menghadirkan inspirasi serta pengalaman belajar yang tidak dapat diperoleh para mahasiswa dari pembelajaran di perguruan tinggi.

“Kami menitipkan mahasiswa ke tempat Ibu dan Bapak selama satu semester. Semua pembelajaran, semua pengalaman yang diperoleh oleh mahasiswa itu diakui oleh kampus sebagai kredit pembelajaran. Dengan demikian, ketika Bapak dan Ibu menjadi mitra MSIB, Bapak/Ibu sudah menjadi mini university,” paparnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari 20 perguruan tinggi dengan serapan mahasiswa terbanyak dan 20 perguruan tinggi dari Wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Indonesia Bagian Timur, serta 206 perwakilan mitra dari total 219 mitra MSIB Angkatan 4 yang terdiri atas 157 mitra magang dan 62 mitra studi independen.

Kepala Program MSIB, Wachyu Hari Haji, menerangkan bahwa Program MSIB Angkatan 4 diikuti oleh 25.990 mahasiswa dari 34 provinsi di Indonesia. Mitra MSIB pada angkatan ini berasal dari berbagai sektor industri, yang terbanyak dari sektor teknologi dengan komposisi sebesar 22,1 persen. Perusahaan yang menjadi mitra MSIB Angkatan 4 terpilih melalui serangkaian proses seleksi.

“Yang menjadi mitra kami adalah yang sudah siap secara administrasi, kurikulum, dan pembelajarannya juga sudah oke. Kami mengundang para pakar untuk melihat apa yang bisa didapatkan mahasiswa,” terangnya.

Selain memberikan manfaat bagi para mahasiswa, menurut Wachyu keterlibatan dalam Program MSIB juga bermanfaat bagi para mitra, salah satunya pada aspek rekrutmen talenta muda berkualitas yang dapat mendukung pengembangan perusahaan. Salah satu perwakilan mitra dari BTPN Syariah, Saenah Farida, memberikan apresiasi kepada Kemendikbudristek atas inisiasi dan implementasi Program MSIB.

“Program ini menjadi kolaborasi mutualisme antara pemerintah, mitra usaha, mahasiswa dan universitas. Terima kasih kepada Kemendikbudristek yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk ikut serta dalam kolaborasi ini. Bagi kami program MSIB adalah berkah, program ini memperkuat dan mempercepat visi mi dari perusahaan kami,” ucapnya.

Berita Lainnya

Berita Terbaru