26 C
Medan
Jumat, September 20, 2024

Menhub RI Lihat Kondisi Pembangunan Rel Kereta Api yang Mangkrak di Kota Aceh

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Aceh (buseronline.com) – Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Menhub RI) Budi Karya Sumadi beserta rombongan didampingi anggota Komisi V DPR RI H Ruslan M Daud meninjau stasiun kereta api di Kuta Blang, Bireun, Kota Aceh.

Menhub RI Budi Karya Sumadi hadir ke Bireun untuk melihat kondisi pembangunan rel kereta api yang sudah mangkrak sejak beberapa tahun terakhir ini.

Menteri dan rombongan tiba di stasiun Paya Rangkuluh dengan naik kereta api dari stasiun Bungkah, krueng Mane, Aceh Utara.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Kapolres Bireuen AKBP Mike Hardy Wira Praja SIK MH, Dandim 0111/Bireuen Letkol Inf Ade Munandar SIPem, Kepala Kejaksaan Negeri Bireuen Munawal Hadi SH MH, serta unsur Forkopimda lainnya, seperti Kepala SKPK Bireun dan para Camat.

Menhub Budi mengatakan bahwa dalam satu bulan ini sudah tiga kali ke Aceh yaitu ke Banda Aceh, Bener Meriah, Lhokseumawe dan ke Bireuen hari ini.

Budi Karya Sumadi menyampaikan dirinya naik kereta api Aceh Cut Meutia, larinya masih lambat, andaikan kecepatan kereta api 60km/jam.

Karena itu terkait pembangunan jalur rel kereta api sebagaimana harapan HRD beserta harapan masyarakat Aceh.

Menhub mengungkapkan pembangunan jalur kereta api akan dilanjutkan kembali tahun 2024 dan diteruskan lagi tahun 2025 dan tahun 2026.

“Pembangunan rel kereta api akan dimulai lagi tahun 2024 dan mohon dukungan semua pihak, sehingga rencana tersebut bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Sebelumnya, H Ruslan M Daud dalam pertemuan itu mengucapkan terima kasih serta terharu atas kehadiran Menhub ke Bireun.

Karena itu, dengan kehadiran Menhub dan Dirjen Perhubungan ke daerah ini, untuk melihat secara langsung, sudah dapat dipastikan perhubungan akan segera dilanjutkan.

Haji Ruslan M Daud sangat berharap agar Menhub RI membantu menyukseskan kereta api Bireuen Lhokseumawe, yang membutuhkan anggaran Rp1 triliun, dan tinggal dua petak lagi, tanah sudah di bebaskan tahun 2012 lalu.

“Tanah yang terkena jalur kereta api sudah clear semua tinggal tanah wakaf yang belum selesai. Saya termasuk yang menyelesaikan masalah tanah saat ini, karena waktu itu saya menjabat sebagai Bupati Bireun,“ ujarnya.

Berita Lainnya

Berita Terbaru