Jakarta (buseronline.com) – Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI) Tito Karnavian menerima audiensi Duta Besar Republik Federasi Jerman HE Ina Lepel, di Kantor Kemendagri RI.
Dubes Jerman didampingi oleh Kepala Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kedubes Jerman, Christoph Fischer dan staf pers, Amanda.
Sementara Mendagri Tito didampingi oleh Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA, Kepala BPSDM Sugeng Hariyono, Staf Khusus Mendagri Bidang Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perbatasan, Haidrodin Hasibuan, dan Staf Khusus Medagri Bidang Politik dan Media, Kastorius Sinaga.
“Saya ingin memahami lebih dekat tentang sistem dan penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri di Indonesia, negara yang begitu besar dan dengan kemajuan ekonomi yang sangat prospektif ke depan,” ungkap Ina Lepel, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Duta Besar Jerman di Pakistan (2015-2017) dan Jepang (2019-2021).
Lebih jauh, perempuan pertama yang menjadi Dubes Jerman di Indonesia, itu mengatakan dirinya ingin mengenal lebih jauh tentang Kemendagri RI berikut fungsi dan kewenangannya.
Pertemuan kedua pejabat diwarnai perbincangan hangat dan bersahabat. Ina Lepel yang ditunjuk menjadi Dubes Jerman di Jakarta sejak 1,5 tahun itu memulai percakapan dengan memperkenalkan diri serta apresiasi atas kesempatan yang diberikan Mendagri Tito untuk menerima dirinya.
Selanjutnya, Mendagri Tito menjelaskan cakupan tugas dan wewenang Kemendagri selaku pembina dan pengawas 552 Pemda seluruh Indonesia. Tito juga menerangkan peran dan tugas Kemendagri dalam menjaga stabilitas politik dalam negeri.
Tugas Kemendagri RI terkait dengan pelaksanaan Pemilu secara serentak pada 2024 mendatang juga mendapat penekanan dalam penjelasan Tito Karnavian. Tidak lupa ia memberikan gambaran upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam pemulihan ekonomi pasca Covid-19.
“Pemerintah berupaya untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, dan atas arahan Presiden Jokowi, selaku Mendagri saya mengarahkan seluruh gubernur, bupati dan wali kota untuk turut mengendalikan inflasi di daerah masing-masing,” ujar Tito yang menegaskan bahwa ancaman inflasi telah menjadi momok bagi hampir semua negara di dunia saat ini.
Tito mengatakan ia secara rutin memimpin rapat mingguan dan membangun komunikasi yang efektif dengan para kepala daerah untuk memantau dan mengendalikan tingkat inflasi di daerah.
“Dari komunikasi tersebut kepala daerah mengambil langkah-langkah responsif yang diperlukan. Hasilnya cukup menggembirakan bahwa inflasi terjaga dengan baik,” jelasnya.
Tito menjelaskan peran Kemendagri sebagai bagian terdepan dari pemerintah di saat pengendalian Covid-19 yang relatif berhasil. Ketika banyak negara memilih menunda Pemilu karena pandemi, Indonesia mampu melakukan Pilkada serentak tahun 2020 dengan partisipasi politik yang tinggi yaitu 76%.
Tampak Dubes Ina Lepel menyimak serius penjelasan detail Mendagri Tito tentang strategi penyelenggaraan Pilkada 2020 yang sukses tanpa menimbulkan kluster baru penyebaran Covid-19.
Dubes Jerman itu memperlihatkan kesan apresiatif atas penjelasan Mendagri. Ia juga mengungkapkan penghargaan atas hubungan dan kerjasama yang baik antara Jerman dan Indonesia yang sudah berlangsung lama di berbagai bidang.
Lebih jauh, Ina Lepel berharap Mendagri Tito tetap memberikan perhatian untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.
Secara khusus Dubes Ina mengundang dan mengharapkan kehadiran Mendagri Tito dalam perayaan tahunan reunifikasi Jerman di bulan Oktober yang akan datang.
Kepada Dubes Ina, Mendagri Tito menyampaikan permintaan untuk membantu kerjasama teknis pengembangan kapasitas ASN dan birokrat pemerintah daerah lewat program pendidikan dan latihan.
“Studi komparasi di dalam penanganan kongkrit urusan-urusan pemerintahan akan melahirkan inovasi dan ide baru. Saya ingin Jerman dan Indonesia dapat saling berbagi pengalaman,” ujar Mendagri Tito.
Dubes Jerman menyambut baik gagasan ini dan berjanji akan menindaklanjutinya dengan jajarannya serta lembaga terkait di Jerman.