30 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Darma Wijaya Ajak Wujudkan Misi Pertanian Berkelanjutan di Sergai

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Sergai (buserobline.com) – Bupati Sergai Darma Wijaya membuka pelatihan pertanian organik terpadu/pembuatan pupuk organik cair (POC) dan pestisida nabati yang dilaksanakan di Socfindo Seed Production & Laboratory (SSPL) Bangun Bandar, Kecamatan Dolokmasihul.

Darma  mengatakan Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat mempunyai potensi yang cukup besar untuk pengembangan usaha di bidang pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan.

Ia menyebut, potensi ini didukung areal penggunaan lahan sawah eksisting tahun 2020 seluas 31.284 hektar, terdiri dari sawah beririgasi 26.317 hektar, dan tidak beririgasi 4.931 hektar, serta luas lahan perkebunan mencapai 102.628.02 hektar, terdiri dari perkebunan BUMN, swasta asing, swasta nasional, dan perkebunan rakyat.

“Apabila sumber daya lahan ini terus kita kelola dengan baik, ditambah dengan masukan teknologi budidaya yang bagus dan ramah lingkungan, maka target pemerintah untuk terus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dapat kita capai sehingga misi pertanian berkelanjutan dapat kita wujudkan,” ujarnya.

Darma menjelaskan pertanian organik ini mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Tujuan penggunaan bahan-bahan organik adalah untuk mengembalikan kesuburan tanah dan menjaga kelestarian lingkungan.

“Pupuk dan pestisida merupakan sarana produksi yang sangat menentukan dalam pencapaian target produksi dan produktivitas pertanian. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia dalam jangka panjang dan jumlah yang berlebihan, dapat menyebabkan pencemaran pada tanah sehingga dalam jangka panjang dapat mengurangi kesuburan tanah,” katanya.

Bupati yang akrab disapa Bang Wiwik ini mengatakan pupuk sangat dibutuhkan untuk menambah unsur hara bagi tanaman. Anjuran penggunaan pupuk ataupun bahan lainnya yang bersifat organik, dimaksudkan untuk mengurangi kerusakan pada tanah pertanian.

Pengembangan pupuk alternatif POC, dapat menggantikan atau paling tidak mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pupuk kimia. POC adalah larutan dari hasil pembusukan bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, limbah agroindustri, dan kotoran hewan.

Penggunaan POC, lanjutnya, bisa mengurangi biaya pertanian dan menghasilkan kualitas panen yang lebih baik, apalagi dengan adanya pelatihan pembuatan POC ini diharapkan para petani bisa membuat sendiri pupuk organik untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Pestisida nabati, tambahnya, menjadi alternatif pengendalian hama yang aman dibanding pestisida sintetis. Penggunaan pestisida nabati memberikan keuntungan ganda. Selain menghasilkan produk yang aman, lingkungan juga tidak tercemar.

“Pestisida organik mampu mengatasi dan mengusir hama perusak tanaman pertanian dan perkebunan umumnya seperti kutu, ulat, belalang, dan sebagainya. Kita dapat memanfaatkan limbah cair dari CPO kelapa sawit, tandan kosong kelapa sawit, dan sampah organik sayur-sayur untuk membuat pestisida nabati,” sebutnya.

Tak lupa, ia mengucapkan terima kepada PT Socfindo Bangun Bandar yang telah melaksanakan pelatihan. Ia berharap, pelatihan ini menambah semangat seluruh pihak terkait untuk terus mengembangkan serta meningkatkan pertanian, khususnya tanaman perkebunan yang lebih ramah lingkungan dengan memaksimalkan penggunaan input organik.

“Mudah-mudahan kita tetap termotivasi untuk terus melaksanakan tugas dan tanggung jawab, serta tetap menjaga kebersamaan dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan pertanian di Kabupaten Sergai,” tegasnya.

General Manager PT Socfindo, Andi Suwignyo menyampaikan Socfindo sebagai bagian dunia usaha harus ikut bertanggungjawab dalam memberi solusi atas berbagai isu lingkungan.

Dalam beberapa tahun terakhir, katanya, Socfindo telah menunjukkan kepedulian dan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan, salah satu bukti lewat penggunaan pupuk organik untuk mengembalikan unsur hara tanah.

“Lewat pelatihan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk menggunakan pupuk organik dalam proses produksi,” jelasnya.

Pelatihan dihadiri Kadis Lingkungan Hidup Hedi Novria, Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Ikhsan, Camat Dolokmasihul  Fitriani, pimpinan perusahaan PT Socfindo, serta diikuti para petani se-Kecamatan Dolokmasihul.

Berita Lainnya

Berita Terbaru