Jakarta (buseronline.com) – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan diagnosa tipes atau tifus dapat menyerang anak-anak mulai dari usia lebih dari satu tahun.
Gejala tipes adalah kondisi yang menandai adanya serangan bakteri Salmonella typhii.
Anak-anak dan dewasa rentan terkena penyakit ini, apalagi yang kurang memperhatikan kebersihan makanan atau minuman.
Kebanyakan anak-anak yang mengalami tipes berusia lebih dari lima tahun, saat sudah mampu jajan di luar rumah.
Awal dari gejala tipes pada anak biasanya peningkatan suhu tubuh yang berlangsung cukup lama.
Diambil dari data Kementerian Kesehatan RI, berikut beberapa gejala tipes pada anak:
1. Sakit kepala
2. Menggigil
3. Kehilangan nafsu makan
4. Nyeri perut
5. Ruam atau bintik-bintik merah, biasanya di dada atau perut
6. Batuk
7. Nyeri otot
8. Mual dan muntah
9. Diare atau sembelit
10. Badan lemas
11. Lidah terlihat berwarna putih
12. Demam tinggi yang biasanya susah turun.
Pertolongan pertama saat gejala tipes: saat anak mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter sebelum penyakitnya semakin serius.
Ada beberapa pertolongan pertama yang dapat dilakukan di rumah sebelum pergi ke dokter:
1. Banyak minum air untuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Hal ini wajib dilakukan karena gejala tipes biasanya membuat cairan pada tubuh hilang.
2. Mengonsumsi madu. Madu dapat menenangkan usus yang teriritasi dan berfungsi melindungi saluran pencernaan. Dengan begitu, konsumsi madu dapat menghindari dari sembelit.
3. Memilih asupan nutrisi makan yang tepat. Makanan yang mudah dicerna dan memiliki nutrisi baik dibutuhkan saat mengalami gejala tipes.
Jika gejala tipes pada anak tidak membaik, segera membawa anak ke dokter adalah jalan terakhir yang bisa dilakukan.
Pengobatan medis dilakukan dengan melakukan pemeriksaan pada darah, tinja, dan urine di laboratorium.
Pemeriksaan ini dibutuhkan untuk menentukan bentuk perawatan yang tepat. Termasuk pemberian antibiotik untuk melawan bakteri penyebab tipes.