Lubukpakam (buseronline.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang menaruh perhatian sangat besar terhadap upaya peningkatan minat baca masyarakat. Berbagai gerakan untuk meningkatkan Indeks Literasi Masyarakat terus dilakukan.
“Untuk mengembangkan budaya baca di masyarakat, Perpustakaan sebagai media dan sistem kemasyarakatan berperan penting dalam indeks pembangunan literasi masyarakat. Kita lihat saat ini, dengan begitu luasnya Kabupaten Deliserdang khususnya, dan Indonesia umumnya, masih tergolong rendah. Adalah tugas kita bersama untuk meningkatkan budaya membaca dalam waktu yang tidak terlalu lama,” kata Bupati Deliserdang, H Ashari Tambunan, pada Rapat Koordinasi dan Workshop Capacity Building Pengelola Perpustakaan serta Penghargaan Pengelola Arsip Terbaik di COnvention Hall Pemkab Deliserdang.
Bupati memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang terus membantu berbagai program untuk meningkatkan literasi membaca di Kabupaten Deliserdang.
“Apalagi saat ini, perpustakaan tidak hanya sebagai pusat pembelajaran, tapi juga berperan memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki perpustakaan di Kabupaten Deliserdang. Transformasi perpustakaan berbasis sosial yang telah dilaksanakan, berbagai program kebijakan yang di antaranya para penguatan perpustakaan sekolah, perpustakaan desa, perpustakaan kecamatan dan perpustakaan kabupaten yang baru tahun lalu kami resmikan,” sambung Bupati.
Dengan dilaksanakannya Rakor dan Workshop tersebut, Bupati berharap agar menjadi bukti tingginya Pemkab Deliserdang dalam meningkatkan Indeks Literasi Masyarakat, implementasi fisik pemerintah, dan pengelolaan arsip yang terus dilakukan di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di kecamatan, kelurahan dan desa.
“Kabupaten Deliserdang pada tahun 2022 lalu mendapat predikat pertama untuk tingkat Provinsi Sumut dalam pengawasan kearsipan eksternal dan tingkat nasional, Kabupaten Deliserdang juga mendapat penghargaan pengawasan dan konsep eksternal Arsip Nasional Republik Indonesia pada kategori terbaik, nilai A dari 580 pemerintahan di Indonesia,” rinci Bupati.
Bupati berharap, prestasi yang sudah diraih itu bisa tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumut Dwi Endah Purnawati SS MSi menjelaskan dalam Undang-Undang Nomor: 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Pasal 5, menyatakan setiap warga negara memiliki hak untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas perpustakaan.
Sebagai perwujudan amanah tersebut diselenggarakan pelayanan perpustakaan yang diselenggarakan oleh berbagai jenis perpustakaan, baik perpustakaan umum, desa, khusus, sekolah, rumah ibadah dan sebagainya.
“Tujuan layanan perpustakaan untuk meningkatkan minat baca di tengah-tengah masyarakat, mendekatkan masyarakat dengan pengetahuan, yang muara akhirnya adalah peningkatan kualitas masyarakat yang tentu saja jika kualitasnya baik, maka hidupnya akan lebih sejahtera,” jelasnya.
Agar pelayanan perpustakaan tersebut berjalan baik, lanjutnya, diperlukan dukungan tenaga pengelola perpustakaan yang memahami kaidah-kaidah kepustakawan, di antaranya pengolahan bahan pustaka, penyajian dan pelayanan informasi hingga promosi yang tentunya memerlukan kreativitas dan inovasi dari para pustawakan.
Untuk itulah Rakor Perpustakaan sekaligus Capacity Building bagi pengelola berbagai jenis perpustakaan di Deliserdang tersebut memiliki arti sangat penting dalam mewujudkan pelayanan perpustakaan yang memenuhi standar kepustakawan di Deliserdang.
“Kita mengharapkan dari acara ini akan lahir pengelola perpustakaan yang benar-benar mencintai profesi dan pekerjaan di dunia kepustakaan, karena mengelola perpustakaan memang harus dilandasi rasa cinta dan bangga,” harapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Deliserdang, Mukti Ali Harahap SAg MSi menyampaikan berdasarkan data yang ada, sampai tahun 2023 di Kabupaten Deliserdang terdapat 1.978 perpustakaan terdiri dari 1.060 perpustakaan sekolah, 112 perpustakaan desa, 40 perpustakaan kecamatan dan dua pojok baca.
“Perpustakaan tersebut sebagian besar dikelola secara mandiri oleh institusi tempat penanganan dan masih butuh penanganan lebih baik. Demikian halnya masih dibutuhkan pembinaan untuk pengelolaan, sehingga perpustakaan tersebut agar sesuai dengan yang diharapkan menjadi salah satu monitor dan peningkatan budaya literasi masyarakat,” pungkasnya.
Hadir pada rakor tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Dr Adin Bondar Pasaribu MSi, anggota DPRD Deliserdang, Bayu Sumantri Agung, Sekda Deliserdang, H Timur Tumanggor SSos MAP; para staf ahli, asisten; pimpinan organisasi perangkat daerah dan camat se Deliserdang; pimpinan bank, organisasi kemasyarakatan, organisasi politik, Indoarsip Sumut; kepala desa dan lurah se Kabupaten Deliserdang, Kepala UPT Sekolah s Kabupaten Deliserdang, dan lainnya. (R)