28 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Prof Syawal Gultom Terima Penghargaan dari Lembaga Konsultasi Pendidikan Citra Sumut

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Akademisi dan Guru Besar Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd menerima penghargaan dari Lembaga Konsultasi Pendidikan Citra Sumut atas peran aktif dan ide-ide gagasan solutif yang terus digaungkan pada berbagai pertemuan ilmiah secara regional, nasional dan internasional dalam memajukan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia.

Prof Syawal merupakan satu dari tokoh pendidikan Indonesia yang sangat paham tentang keadaan pendidikan di Indonesia dan berdasarkan analisis berbagai tokoh layak didaulat menjadi menteri pendidikan. Pemberian penghargaan berupa poster gambar yang berisi dalil pembangunan bangsa “Membangun Negeri Dari Sekolah” tersebut langsung di serahkan Ketua Lembaga Konsultasi Pendidikan Citra Sumut Dr Dionisius Sihombing SPd MSi di ruang kerjanya di Gedung Biro Rektor Unimed, Senin (25/3/2024).

Adapun alasan untuk pemberian tanda apresiasi itu adalah karena Dion sangat setuju dan mengamini dalil pembangunan negeri yang dicetuskan Prof Dr Syawal Gultom MPd.

Dion merasa optimis bahwa bangun tidaknya suatu bangsa atau negeri harus berawal dari lembaga pendidikan atau sekolah dan itu bisa terjadi apabila pendidikan diselenggarakan secara berkualitas dan bermutu.

Lanjut Dion, kenapa kualitas pendidikan nasional belum baik dan belum menggembirakan saat ini karena penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan belum terjadi secara berkualitas atau bermutu, bahkan karena pengelolaan dan kepemimpinan pendidikan belum dimandatkan kepada tokoh- tokoh pendidikan yang mengerti dan memahami situasi pendidikan nasional.

Hal ini tentunya menghadirkan pemimpin bidang pendidikan yang tidak mumpuni dalam meracik obat penyembuh atas persoalan pendidikan yang terjadi.

Dion yang juga akademisi penemu Manajemen Sekolah Berbasis Budaya Batak (MSB3) ini sangat meyakini bahwa kemajuan bangsa atau negeri hanya akan terjadi apabila terwujud kemajuan bidang pendidikan.

Menurutnya, Prof Syawal Gultom, akademisi dari Unimed yang telah menjadi kebanggaan masyarakat Sumut bisa meraih gelar tokoh pendidikan nasional karena dinilai telah berkontribusi besar dalam pembangunan bidang pendidikan nasional.

Capaian besar itu menurut Dion tidak lepas dari pengalaman kepemimpinan Prof Syawal Gultom, sebagai Rektor Unimed selama dua periode, beliau tokoh sentral yang turut merancang dan mengembangkan kurikulum pendidikan 2013 saat beliau sebagai kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP-PMP) di Kemendikbud. Serta sebagai Ketua Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan Guru (PPG) Nasional.

Pengalaman kepemimpinan itu juga yang mendorong Dion dengan rasa tulus ikhlas dan bangga memberikan apresiasi atas ketokohan Prof Syawal Gultom dan atas dalil jitu membangun bangsa tersebut.

Dion menyerukan dan berharap kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumi Raka bahwa Prof Syawal Gultom, tokoh pendidikan nasional sebagai putra bangsa yang amat sangat patut dipercaya untuk menjadi Menteri Pendidikan Nasional.

Sebagai landasan kepatutannya adalah bahwa Prof Syawal Gultom, telah mengerti dan bahkan sangat memahami permasalahan pendidikan secara nasional, beliau memiliki sangat banyak data yang lengkap terkait masalah pendidikan nasional, serta berkecakapan, cermat dan cerdas dalam mengurai solusi menyikapi persoalan pendidikan nasional.

Lanjut Dion, apabila Prof Syawal Gultom, diberikan kepercayaan menjadi Menteri Pendidikan Nasional, sangat besar potensinya kemajuan pendidikan nasional bisa terwujud, sehingga berdampak langsung bagi pembangunan bangsa. Karenanya harap Dion Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih pasti memiliki komitmen dan keseriusan yang tinggi untuk memajukan bidang pendidikan dan dipercaya akan memberikan kepemimpinan pendidikan nasional kepada orang yang tepat, cerdas, profesional dan berpengalaman di bidang pendidikan nasional seperti Prof Syawal Gultom.

Dion berharap agar rekrutmen pemimpin bidang pendidikan nasional tidak diisi berdasarkan pertimbangan politik praktis semata, melainkan karena profesionalisme dan pengalaman seseorang di bidang pendidikan serta kecintaannya untuk memajukan kepentingan bangsa sejalan dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.

Bagi Dion, Prof Syawal Gultom, telah memenuhi kriteria itu. Hanya jadi persoalannya adalah apakah kriteria profesionalisme dan pengalaman seseorang dalam bidang pendidikan jadi dasar pertimbangan rekrutmen kepemimpinan nasional bidang pendidikan. Dion yakin bahwa komitmen dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih benar-benar mau menghadirkan kemakmuran dan keadilan rakyat salah satunya melalui bidang pendidikan.

Dikatakan Dion, Anugerah Tokoh Pendidikan Nasional yang diberikan oleh Forum Fakultas Ilmu Pendidikan dan Jurusan/Prodi Ilmu Pendidikan Indonesia kepada Prof Syawal Gultom, menjadi bukti kuat dan nyata bahwa kontribusinya membangun pendidikan secara nasional telah dirasakan bersama secara baik melalui kinerja kepemimpinannya.

Karena itu jugalah Prof Syawal Gultom, sangat patut diberikan tanggungjawab yang lebih besar untuk turut serta memajukan pendidikan dan Riset Indonesia dalam rangka menciptakan dan menyiapkan Sumber Daya Manusia Pendidikan yang handal yang siap menjadi generasi emas Indonesia 2045.

Akhirnya Dion mengatakan bahwa pemberian penghargaan sebagai tanda apresiasi darinya kepada Prof Syawal Gultom sebagai bentuk doa dan dukungan kiranya Allah yang Maha Kuasa mengabulkan permohonan dan meridhoi Prof Syawal Gultom, jadi utusan masyarakat Sumut untuk menjadi seorang menteri di pemerintahan baru mendatang.

Sejak dirinya menjadi mahasiswa program sarjana, program magister dan program doktoral bidang pendidikan, Dion telah mengenal dan banyak interaksi serta berguru ilmu pengetahuan dengan Prof Syawal Gultom, sehingga sudah sangat mengakui kepribadian dan kecakapannya. Karenanya dengan yakin dan secara tulus mendoakan kiranya Allah mengutus ciptaanNya untuk merekrut dan memberikan amanah baginya sebagai pemimpin nasional.

Dion mengajak masyarakat kampus dan sekolah dan masyarakat Sumut untuk berdoa dan berharap yang sama agar dari Sumut bertambah bilangan tokoh publik yang terlibat dalam kepemimpinan nasional. Tokoh-tokoh seperti Luhut Binsar Panjaitan, Prof Dr Yasonna Laoly, Prof Dr Bungaran Saragih, almarhum TB Silalahi, almarhum Sudi Silalahi, almarhum Cosmas Batubara, Akbar Tanjung, Dr Bomer Pasaribu, Mahadi Sinambela, Faisal Tanjung, Marsillam Simanjuntak, MS Kaban, Tifatul Sembiring, Juliari Batubara dan berharap berikutnya Prof Syawal Gultom.

Di akhir penyerahan, Prof Syawal Gultom menerima dengan senang hati dan mengucapkan terima kasih kepada Dion, serta berkata semoga Tuhan mengabulkan doa yang telah disampaikan. (P2)

Berita Lainnya

Berita Terbaru