26.7 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Kilang Kasim Dorong Ketahanan Pangan melalui Pertanian Berkelanjutan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Kasim (buseronline.com) – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Kasim menggandeng Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong melakukan penyuluhan pertanian keberlanjutan. Hal ini menjadi salah satu upaya serius dalam merespon perubahan iklim.

Penyuluhan dilakukan di 3 kampung dan 1 dusun di wilayah Distrik Seget selama 3 hari berturut-turut. “Ini menjadi respon kami terhadap peningkatan suhu bumi akibat efek gas rumah kaca (GRK) yang besar dari aktivitas manusia sehingga tertutupnya atmosfer bumi,” kata Pjs Area Manager Comm, Rel, CSR & Compliance Kilang Kasim, Bambang Imawan, seperti dikutip dari siaran pers Pertamina.

Ia mengatakan, kegiatan yang berbasis pada perubahan iklim ini rutin dilakukan setiap tahun. “Dalam 3 tahun terakhir ada 10 kampung binaan Kilang Kasim yang mengikuti program Kampung Iklim. Di dalamnya terdapat pemenuhan pangan lokal dan pertanian berkelanjutan,” ujarnya.

Di Kampung Iklim ini, Kilang Kasim rutin memberikan penyuluhan pertanian kepada masyarakat demi terpenuhinya pangan lokal yang berdampak pada pengurangan stunting.

“Melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kami berkontribusi pada 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin 1, 2, 3, 4, 6, 12 dan 13 yang sangat diperlukan di Distrik Seget sebagai remot area perusahaan,” imbuhnya.

Bambang menambahkan, program pertanian berkelanjutan merupakan metode penanaman yang fokus pada ekologi dan ekonomi. “Pertanian tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi memperhatikan dampak terhadap alam dan masyarakat. Prinsip utamanya penggunaan sumber daya secara bijaksana,” ucapnya.

Kabid Konsumsi dan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong Ernawati mengatakan ketahanan pangan di Distrik Seget ini harus berbasis pada sumber daya lokal yang mudah diakses. “Masyarakat harus bisa bertani dan berkebun supaya bisa memberikan gizi yang cukup pada anak sehingga tidak ada lagi kekurangan gizi atau stunting,” ujarnya.

Ia mengatakan transfer pengetahuan cara bertani yang produktif oleh Kilang Kasim melalui Dinas Ketahanan Pangan Sorong ini harus dimanfaatkan baik-baik oleh masyarakat. “Ini merupakan upaya konkret perusahaan agar tidak terjadi kelaparan dan kekurangan pangan di area sekitar perusahaan,” ucapnya.

Ditambahkan Dinas Ketahanan Pangan Sorong selalu memonitor puluhan distrik agar masyarakat bisa belajar memenuhi gizi yang cukup setiap hari. “Ini sangat penting untuk menekan angka stunting yang tinggi di wilayah Papua Barat Daya,” tutup Ernawati. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru