Lampung (buseronline.com) – Presiden Joko Widodo meninjau program pemberian bantuan pompa untuk pengairan sawah dan pertanian, atau pompanisasi, di Desa Bandan Hurip, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah mengatasi potensi kekeringan panjang yang mengancam berbagai daerah pertanian di Indonesia.
“Pompanisasi ini untuk mengantisipasi kekeringan panjang dan gelombang panas. Kita harus siap agar produktivitas petani dan produksi beras tidak turun, terutama saat banyak negara mengalami penurunan produksi akibat kondisi tersebut,” ujar Presiden Jokowi kepada media setelah peninjauan.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa sistem irigasi di desa tersebut sudah baik, namun pompanisasi tetap diperlukan untuk mengalirkan air dari sumber yang lebih rendah ke sawah.
“Irigasi di sini sudah baik. Kita tarik air dari irigasi yang lebih rendah ke irigasi sekunder dan tersier, sehingga sawah bisa ditanami dua kali, bahkan tiga kali dalam setahun,” jelasnya.
Kabupaten Lampung Selatan memiliki luas baku sawah mencapai 38.688 hektare, dengan potensi sawah tadah hujan sebesar 30.976 hektare. Pemerintah telah menyalurkan 150 pompa untuk Kabupaten Lampung Selatan dari total 2.606 unit pompa untuk Provinsi Lampung.
Kehadiran 150 pompa tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengairan untuk 1.650 hektare sawah.
Inisiatif pompanisasi ini menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam mengatasi masalah yang dihadapi petani di Indonesia, serta mendukung peningkatan produksi pangan lokal dan nasional di tengah tantangan perubahan iklim.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Pj Gubernur Lampung Samsudin, dan Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto. (R)