Pancurbatu (buseronline.com) – Lapas Kelas IIA Pancurbatu melanjutkan upayanya dalam pembinaan rohani bagi warga binaan dengan melaksanakan ibadah rutin di Gereja Oikumene setiap hari.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kepribadian yang bertujuan untuk memperdalam spiritualitas dan moral warga binaan, serta membantu mereka dalam proses rehabilitasi diri.
Ibadah rutin ini dihadiri Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pancurbatu Kriston Napitupulu bersama dengan staf lapas dan staf Kerohanian Agama Kristen Helena br Barus.
Kriston menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan harapan agar warga binaan dapat menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.
Tema ibadah adalah “Jangan Menjadi Orang Fasik,” yang diambil dari Mazmur 37 ayat 21. Pendeta R Silaban bertindak sebagai pengkhotbah membawakan pesan spiritual yang diharapkan dapat mendorong perubahan positif dalam diri warga binaan.
Dalam kotbahnya, Pendeta R Silaban menekankan pentingnya pertobatan sejati dan bukan hanya sekadar kehadiran fisik di gereja.
Kriston Napitupulu mengingatkan bahwa kehadiran dalam ibadah harus diikuti dengan perubahan nyata dalam perilaku.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi benar-benar membantu warga binaan untuk merefleksikan diri dan melakukan perubahan yang berarti,” ujarnya.
Kriston mengajak seluruh warga binaan untuk memanfaatkan momen ibadah ini untuk introspeksi dan perbaikan diri, serta memastikan bahwa tindakan sehari-hari mereka mencerminkan pertobatan yang tulus.
Para jemaat, yang sebagian besar merupakan warga binaan, tampak mengikuti ibadah dengan penuh khidmat dan tertib. Kegiatan ini mencerminkan komitmen Lapas Pancurbatu dalam menyediakan dukungan spiritual sebagai bagian dari proses rehabilitasi, dan diharapkan dapat berkontribusi pada perbaikan karakter serta integrasi sosial di masa depan. (P3)
