Jakarta (buseronline.com) – Pemerintah Indonesia menganugerahkan Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial kepada 1.591 pendonor darah sukarela yang telah berdonor sebanyak 100 kali.
Upacara penganugerahan berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri dan memberikan sambutan.
Dalam pidatonya, Wapres Amin memuji para pendonor darah sukarela sebagai pahlawan kemanusiaan yang tanpa pamrih menyelamatkan nyawa dan mendukung kesehatan masyarakat.
Ia menekankan pentingnya peran pendonor darah dalam memastikan pasokan darah yang cukup di rumah sakit dan bank darah, terutama saat stok darah masih jauh dari jumlah ideal yang dibutuhkan.
Menurut Wapres, stok darah saat ini hanya sekitar 91 ribu kantong, sedangkan kebutuhan ideal mencapai sekitar 7 juta kantong per tahun.
Ia mengajak seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk bersama-sama meningkatkan motivasi masyarakat dalam melakukan donor darah secara rutin.
Dari total penerima penghargaan, Darmopawiro (76) dari Jawa Tengah dinyatakan sebagai pendonor tertua, sementara Yunus Effendi (43 tahun) dari Jawa Timur adalah pendonor termuda.
Gindo Panggabean dari Sumatera Selatan tercatat sebagai pendonor dengan jumlah donor terbanyak, yaitu 164 kali.
Rachmat Hidayat dari DKI Jakarta adalah pendonor Apheresis termuda dengan 161 kali donor, dan I Putu Gede Suartika dari Bali menjadi pendonor Apheresis terbanyak dengan 212 kali donor.
Penganugerahan ini merupakan bentuk penghargaan tertinggi pemerintah atas dedikasi dan komitmen para pendonor darah dalam menyelamatkan nyawa dan mendukung kesehatan masyarakat. (R)