Bali (buseronline.com) – Mega Festival Indonesia Bertutur (Intur) 2024 yang diselenggarakan Kemendikbudristek RI resmi berakhir pada Minggu (18/8/2024). Festival yang berlangsung selama 12 hari ini sukses menghadirkan perpaduan unik antara kearifan budaya lokal dan seni masa kini di tiga lokasi berbeda di Bali: Batubulan, Ubud, dan Nusa Dua.
Mengusung tema “Subak: Harmoni dengan Pencipta, Alam, dan Sesama,” Intur 2024 menampilkan berbagai kegiatan seperti seni pertunjukan, konser musik, video mapping, pameran karya rupa, hingga persembahan film. Semua acara tersebut dirancang untuk mengapresiasi dan mengembangkan kebudayaan lokal Indonesia.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid menegaskan pentingnya menjaga harmoni antara budaya dan alam. “Kita memiliki kekayaan pengetahuan lokal dalam menjaga dan melestarikan alam, dan budaya hadir untuk mewujudkan hal itu,” ujar Hilmar. Ia juga menekankan bahwa kebudayaan adalah kekuatan pendorong bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Dalam rangkaian acara, Intur 2024 turut menghadirkan film pendek berjudul *Kotak* karya aktris Dian Sastrowardoyo di Tonyraka Art Museum, Ubud. Dian, yang juga didapuk sebagai Ikon Intur 2024, melalui filmnya ingin mendorong masyarakat untuk mencintai alam sekaligus mengajarkan generasi muda untuk menjaga dan melestarikannya.
Sementara, aktor Nicholas Saputra mengungkapkan kekagumannya terhadap berbagai pertunjukan seni di Intur 2024, terutama aksi seni live performance di Tonyraka Art Museum. Menurutnya, festival ini berhasil menampilkan keunikan budaya lokal yang dipadukan dengan seni kontemporer.
Selain itu, festival ini juga mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk pegiat budaya Rebecca Kezia, yang menggarisbawahi keberagaman program seni kontemporer yang ditampilkan. Pada hari kemerdekaan Republik Indonesia, Komposer terkemuka Erwin Gutawa menyajikan pertunjukan Chrisye Live di Virama Stage, Pulau Peninsula, Nusa Dua, yang menampilkan sosok mendiang Chrisye dalam bentuk footage dan suara asli di atas panggung.
Festival ditutup dengan meriah oleh penampilan dari band Jangar, Navicula, dan Diskoria ft Afifah Yusuf yang berhasil membuat para pengunjung berdendang bersama di panggung Virama.
Intur 2024 mendapat tanggapan positif dari pengunjung, seperti Yusa dari Jimbaran, Bali, yang terkesan dengan beragamnya pertunjukan seni dan budaya serta instalasi cahaya yang memukau. Laura dari Padang juga menyatakan kekagumannya terhadap gelaran ini, yang menurutnya berhasil membangkitkan gairah kebudayaan lokal di kalangan generasi muda.
Dengan segala keberhasilannya, Intur 2024 diharapkan dapat terus berlanjut di masa depan, menjadi ajang pemajuan kebudayaan yang berkelanjutan di Indonesia. (R)