23.4 C
Medan
Rabu, September 18, 2024

Sokola Institute Raih UNESCO Confucius Prize for Literacy 2024

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Sokola Institute berhasil meraih penghargaan internasional bergengsi UNESCO Confucius Prize for Literacy 2024 melalui program “Pendidikan Literasi untuk Masyarakat Adat Indonesia.”

Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi Sokola dalam meningkatkan literasi di kalangan masyarakat adat Indonesia melalui metode pengajaran yang inovatif.

Penghargaan ini diumumkan pada peringatan International Literacy Day yang digelar di Yaoundé, Kamerun, Senin. Program Sokola mendapatkan apresiasi dari para juri UNESCO berkat pendekatan unik yang menggabungkan bahasa ibu masyarakat adat dengan metode etnografis.

Sokola juga memfasilitasi pembelajaran bahasa nasional dalam rangka memperkuat keterlibatan komunitas dalam pendidikan. Direktur dan pendiri Sokola Institute, Butet Manurung menyampaikan kebanggaannya atas penghargaan ini.

“Melibatkan bahasa dan budaya lokal dalam literasi bukan hanya penting, tetapi juga krusial untuk menciptakan praktik pendidikan terbaik bagi komunitas adat. Penghargaan ini membuktikan bahwa pendidikan yang berakar pada budaya dapat meningkatkan determinasi dan kualitas hidup masyarakat,” jelas Butet.

Penghargaan ini juga mendapatkan perhatian khusus dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim.

Dalam pernyataannya, Nadiem menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan bukti nyata bahwa keberagaman bahasa daerah di Indonesia dapat menjadi kekuatan dalam menciptakan perdamaian dan membangun peradaban yang lebih baik.

“Pengakuan UNESCO ini adalah hasil dari kerja sama seluruh elemen bangsa untuk meningkatkan literasi di Indonesia. Kekayaan bahasa daerah yang kita miliki adalah salah satu pilar yang mampu mendukung pendidikan berkualitas,” ujar Nadiem.

Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Ismunandar, turut menyoroti pentingnya pendidikan multibahasa.

Menurutnya, pendidikan yang menggunakan bahasa ibu dapat meningkatkan partisipasi sekolah, keterampilan berpikir, serta memperpanjang masa pendidikan, khususnya di daerah pedesaan.

Program literasi Sokola Institute sejalan dengan tema International Literacy Day 2024, yaitu “Mempromosikan pendidikan multibahasa: literasi untuk membangun kesepahaman bersama dan perdamaian.”

UNESCO menekankan pentingnya pendekatan multibahasa sebagai salah satu kunci dalam memperkuat dialog antarbudaya dan kohesi sosial di tengah keberagaman bahasa, seperti di Indonesia, yang memiliki 718 bahasa daerah.

Dengan kemenangan ini, Sokola Institute semakin memperkokoh perannya sebagai pelopor pendidikan literasi bagi masyarakat adat di Indonesia, dan diakui di kancah internasional. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru