Tarutung (buseronline.com) – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapanuli Utara, Neny Angelina, mengajak seluruh jajaran pengurus PKK yang baru saja dikukuhkan untuk menjadi “problem solver” atau pemecah masalah di tengah masyarakat. Ia menekankan pentingnya peran PKK sebagai pionir dukungan psikologis, terutama bagi perempuan dan anak korban kekerasan.
Hal tersebut disampaikan Neny Angelina dalam sambutan perdananya saat pengukuhan Tim Penggerak PKK Kabupaten Tapanuli Utara periode 2025–2030 yang digelar di Sopo Partungkoan, Tarutung, Rabu (9/4/2025).
Acara pengukuhan dilakukan secara resmi oleh Bupati Tapanuli Utara sekaligus Ketua Tim Pembina TP PKK, JTP, didampingi Wakil Bupati Deni Lumbantoruan dan Ketua TP PKK Kabupaten Taput.
Kegiatan ini turut dihadiri jajaran OPD Pemkab Taput, ibu Bhayangkari Polres Taput, ibu Persit KCK, Dharma Wanita Persatuan, serta para Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Tapanuli Utara.
Dalam sambutannya, Bupati JTP menyampaikan pesan kepada seluruh pengurus TP PKK agar menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan semangat pengabdian kepada masyarakat. Ia mengingatkan agar program PKK dijalankan secara tepat sasaran dan menjadi teladan hingga ke tingkat kecamatan dan desa.
“Laksanakan program kerja PKK secara tepat sasaran, jadilah teladan bagi TP PKK di tingkat Kecamatan dan Desa. Kehadiran PKK harus menjadi garda terdepan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui 10 program pokok PKK. Lakukan inovasi meskipun dalam keterbatasan anggaran, dan jalin kolaborasi yang erat dengan perangkat daerah, Camat, dan Kepala Desa,” pesan Bupati Taput.
Sementara itu, Ketua TP PKK Taput, Neny Angelina, menegaskan bahwa momentum pengukuhan ini menjadi awal semangat baru untuk membangun PKK yang berdampak langsung kepada masyarakat.
“Dengan dikukuhkannya saudari-saudari sebagai pengurus TP PKK yang baru, mari kita hadirkan harapan dan semangat baru yang harus kita sebarkan kepada masyarakat. Tinggalkan pola lama dan hadir sebagai PKK yang dirindukan dan mampu menjadi problem solver di tengah masyarakat,” ucap Neny.
Ia juga menyampaikan kerinduan besarnya untuk menjadikan Tapanuli Utara sebagai Kabupaten Layak Anak. Untuk mewujudkan hal tersebut, ia mendorong sinergi lintas organisasi perempuan, seperti Bhayangkari, Persit, dan Dharma Wanita Persatuan.
“Saya berharap ini menjadi kerinduan bersama yang akan kita wujudkan melalui kerja nyata dan kolaborasi lintas organisasi,” tutupnya. (T1)