Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan Al-Ain Farms for Livestock Production asal Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk investasi di sektor produksi susu nasional.
Penandatanganan kerja sama ini berlangsung pada Rabu, di Abu Dhabi, bertepatan dengan rangkaian kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia dan PEA, sebagai tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI ke negara tersebut.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa pemerintah menyambut baik setiap bentuk investasi asing, terutama yang dapat memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia menegaskan bahwa Kementan akan mengawal penuh proses realisasi kerja sama tersebut.
“Jika ingin menarik investor, maka yang utama adalah kenyamanan. Pemerintah hadir untuk mengawal agar proses investasi tidak berbelit,” ujar Mentan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menjelaskan bahwa kerja sama dengan Al-Ain Farms difokuskan pada peningkatan produksi dan kualitas susu, sekaligus penguatan ekosistem industri peternakan yang berkelanjutan.
“Investasi ini menjadi bagian penting dari upaya mempercepat swasembada susu. Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan peternak lokal melalui pola kemitraan,” jelas Agung saat memberikan keterangan di Jakarta, Rabu (10/4/2025).
Dalam MoU tersebut, Kementan mendukung penuh rencana investasi yang akan difokuskan pada pengembangan sapi perah di wilayah-wilayah yang telah ditetapkan dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Sejumlah insentif ditawarkan pemerintah untuk menunjang kelancaran proyek, antara lain kemudahan akses lahan, pembebasan bea masuk impor ternak dan peralatan industri, skema pembiayaan berbunga rendah, serta program asuransi peternakan.
Kementan juga berkomitmen memberikan dukungan regulasi dan menjalin koordinasi lintas sektor guna memastikan implementasi kerja sama berjalan lancar dan optimal di lapangan.
“Kami percaya, kerja sama ini akan menjadi model investasi strategis yang dapat direplikasi di berbagai wilayah dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” tutup Agung. (R)