Bandung (buseronline.com) – Pemerintah Kota Bandung melalui program Gerakan Utama Mengaji menggerakkan 2.600 guru Pendidikan Al-Qur’an (PQ) dari 30 kecamatan untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an di seluruh wilayah Kota Bandung.
Komitmen ini ditegaskan dalam acara Silaturahmi Akbar Guru Pendidikan Al-Qur’an se-Kota Bandung Tahun 2025 yang digelar di Masjid Al-Ukhuwah, Kamis.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bandung, Erwin; Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Abdurrahim; dan Ketua Forum Komunikasi Pendidikan Al-Qur’an (FKPQ) Kota Bandung, Rida Rosida.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Erwin menyampaikan apresiasi atas dedikasi para guru ngaji dalam membentuk generasi Qurani. Ia menyebut para guru ngaji sebagai garda terdepan dalam membangun masyarakat yang agamis.
“Kami sedang menggulirkan program unggulan Bandung Utama, salah satunya Gerakan Utama Mengaji untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an. Para guru ngaji ini adalah orang-orang terbaik yang dirindukan surga,” ujar Erwin.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Pemkot Bandung juga tengah mendorong pembangunan rumah tahfidz dan rumah tahsin serta menyelenggarakan pengajian rutin di tingkat kelurahan sebagai bagian dari upaya meningkatkan ilmu keislaman masyarakat.
“Tujuan program ini adalah untuk membentuk akhlak yang mulia dan meningkatkan ibadah masyarakat, khususnya anak-anak,” tambahnya.
Dukungan penuh juga datang dari Kementerian Agama Kota Bandung, Kepala Kantor Kemenag, Abdurrahim, menyatakan siap bersinergi dengan berbagai pihak guna menyukseskan program pemberantasan buta huruf Al-Qur’an.
“Kami siap mengawal dan mendukung penuh program Pak Wali dan Wakil Wali Kota. Ini merupakan bagian dari tugas kami dalam membangun masyarakat yang religius,” ucap Abdurrahim.
Sementara itu, Ketua FKPQ Kota Bandung, Rida Rosida, menyebut saat ini terdapat 720 lembaga pendidikan Al-Qur’an dengan lebih dari 18.000 santri aktif di Kota Bandung.
Ia menjelaskan bahwa guru-guru yang tergabung dalam FKPQ membina anak-anak sejak usia dini agar mampu membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik.
“Kami hadir untuk membimbing anak-anak usia 4–6 tahun serta siswa kelas 1–2 SD agar bisa membaca Al-Qur’an secara lancar. FKPQ siap mendukung penuh seluruh program Pemkot Bandung dalam memberantas buta huruf Al-Qur’an,” tegas Rida.
Dengan sinergi antara pemerintah, Kemenag, dan para guru ngaji, program ini diharapkan mampu menciptakan generasi Bandung yang religius dan berakhlak mulia sejak dini. (R)