Klaten (buseronline.com) – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan komitmennya untuk mempertahankan lahan hijau dari ancaman alih fungsi. Langkah ini diambil untuk mendukung swasembada pangan di provinsi tersebut, serta memastikan Jawa Tengah tetap menjadi lumbung pangan nasional.
Komitmen ini disampaikan Ahmad Luthfi dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Wilayah Eks-Keresidenan Surakarta, yang digelar di Pendapa Kabupaten Klaten, Rabu.
Luthfi menyatakan bahwa lahan yang masih masuk kategori hijau akan tetap dipertahankan untuk pertanian.
“Nanti kita akan nilai, pada saat bupati/wali kota mengajukan (alih fungsi lahan) ke Kementerian lewat provinsi. Kalau masih masuk kategori hijau, selamanya akan hijau, tidak boleh kita ubah,” ujar Luthfi dengan tegas.
Menurut Luthfi, ketegasan ini adalah bagian dari upaya pemerintah provinsi untuk mewujudkan program swasembada pangan pada tahun 2026. Saat ini, pemerintah juga tengah mempercepat pembangunan infrastruktur pertanian sebagai bagian dari persiapan menuju swasembada pangan.
“Upaya yang kita lakukan, kita genjot infrastruktur di tahun 2025. Mulai infrastruktur pertanian dan lainnya, sehingga 2026 swasembada pangan kita sudah tertata,” jelasnya.
Luthfi juga menyebutkan bahwa koordinasi dengan kementerian terkait telah dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program tersebut memiliki acuan yang jelas dan terarah.
“Kita undang kementerian terkait dalam Musrenbang ini, sehingga Jawa Tengah punya acuan dalam rangka swasembada pangan 2026, untuk menopang pangan nasional,” tandasnya.
Ketegasan Luthfi dalam mempertahankan lahan hijau mendapat apresiasi dari Sri Warsiti, seorang pemerhati petani. Ia mengungkapkan rasa senangnya atas komitmen gubernur tersebut.
“Saya senang, tadi disampaikan kalau ada bupati/wali kota yang mengajukan kalau masih hijau tidak boleh. Lahan hijau harus tetap hijau. Itu keren,” ujar Sri Warsiti.
Ia berharap ke depan kehidupan petani semakin sejahtera dengan hasil panen yang lebih tinggi dibandingkan biaya produksi.
“Semoga ketersediaan pupuk subsidi juga tercukupi,” harapnya. (R)