Naypyidaw (buseronline.com) – Pemerintah Indonesia melalui Tim Kemanusiaan Darurat Medis (Emergency Medical Team/EMT) secara resmi menyerahkan Rumah Sakit (RS) Lapangan kepada Kementerian Kesehatan Myanmar, Selasa, setelah menyelesaikan misi kemanusiaan pascagempa yang terjadi di negara tersebut.
Penyerahan dilakukan oleh Ketua Tim EMT Indonesia, dr Eko Medistianto MEpid, kepada Regional Health Director Naypyidaw, dr Swe Zib Win, mewakili Kementerian Kesehatan Myanmar.
RS Lapangan yang terletak di wilayah Oattara Thiri, Naypyidaw, telah beroperasi sejak 7 April 2025. “Selama 15 hari masa tugas, kami telah memberikan layanan kesehatan kepada 4.874 pasien, atau rata-rata 325 pasien per hari. Ini melebihi standar WHO untuk EMT Tipe 1 Fixed, yaitu 100 pasien per hari,” ujar dr Eko dalam sambutannya.
Tim terdiri dari 35 tenaga medis EMT Indonesia dan 5 relawan dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Pelayanan kesehatan diberikan tanpa hari libur setiap hari pukul 08.30 hingga 16.30 waktu setempat.
RS Lapangan terdiri dari enam tenda dengan fungsi spesifik, yakni Unit Gawat Darurat, Rawat Jalan, Observasi, Farmasi, Logistik dan Komando, serta Ruang Tunggu Pasien.
Jenis layanan yang diberikan mencakup penanganan gawat darurat, rawat jalan, kesehatan anak, bedah minor, kebidanan, terapi nyeri, farmasi, laboratorium dasar, dan pemeriksaan X-Ray.
Sepuluh penyakit yang paling banyak ditangani selama misi ini meliputi atralgia/arthritis (508 kasus), hipertensi (481), myalgia (431), osteoarthritis (401), low back pain (384), ISPA (246), cefalgia (246), gastritis (239), dermatitis (141), dan vertigo (141).
Pemerintah Myanmar memberikan penghargaan berupa sertifikat resmi yang ditandatangani oleh Union Minister Dr Soe Win dan Union Minister of Health Dr Thet Khaing Win sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi Indonesia dalam respons medis bencana.
Ketua Delegasi Tim Indonesia, Brigjen Pol Ary Laksmana Wijaya, menyampaikan terima kasih atas dukungan dari pemerintah Myanmar dan menyatakan bahwa seluruh fasilitas, termasuk tenda kesehatan, obat-obatan, dan alat medis, diserahkan sepenuhnya untuk digunakan lebih lanjut oleh otoritas setempat.
“Penyerahan ini adalah simbol solidaritas kemanusiaan dan bentuk nyata kerja sama internasional dalam menghadapi situasi darurat,” ujarnya.
Pemerintah Myanmar menyambut baik dukungan dari Indonesia dan berharap kerja sama serupa dapat terus diperkuat di masa depan.
Warga Myanmar pun menyampaikan rasa terima kasih atas pelayanan medis yang telah diberikan selama masa tanggap darurat. (R)