Jakarta (buseronline.com) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghargai dan memahami delapan poin usulan yang disampaikan Forum Purnawirawan Prajurit TNI terkait berbagai isu kebangsaan. Sikap Presiden ini disampaikan oleh Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto, usai bertemu Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Menurut Wiranto, Presiden Prabowo menaruh perhatian serius terhadap pernyataan tersebut, mengingat dirinya dan para purnawirawan TNI memiliki latar belakang, nilai perjuangan, serta jiwa pengabdian yang sama berlandaskan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
“Presiden menghormati dan memahami pikiran-pikiran yang disampaikan para purnawirawan. Karena beliau dan para purnawirawan satu almamater, satu perjuangan, satu pengabdian,” ujar Wiranto dalam keterangan pers kepada media.
Namun demikian, Wiranto menegaskan bahwa Presiden tidak akan memberikan tanggapan secara spontan. Setiap poin usulan akan dipelajari dengan cermat, mengingat isu-isu yang diangkat bersifat fundamental dan kompleks.
“Sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, dan Panglima Tertinggi TNI, Presiden tidak bisa serta-merta menjawab. Beliau harus mempelajari satu per satu isi dari usulan tersebut karena menyangkut persoalan-persoalan mendasar,” jelas Wiranto.
Selain itu, Wiranto mengingatkan bahwa dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang menganut prinsip trias politica, kewenangan Presiden dibatasi sesuai ranah eksekutif. Karena itu, usulan yang berada di luar kewenangan Presiden tidak akan direspons secara langsung.
“Dalam negara yang menganut trias politica, ada pemisahan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Tidak bisa saling mencampuri. Maka usulan yang bukan bidang Presiden, tentu tidak akan langsung dijawab,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Wiranto menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo agar masyarakat tidak terprovokasi oleh polemik di media sosial yang berkembang terkait usulan Forum Purnawirawan TNI.
Presiden menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dan persatuan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
“Perbedaan di masyarakat itu hal biasa. Namun jangan sampai perbedaan tersebut memecah belah persatuan kita. Saat ini kita membutuhkan kebersamaan untuk menghadapi banyak tantangan,” pungkas Wiranto. (R3)