Mataram (buseronline.com) – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama Korea International Cooperation Agency (KOICA) resmi meluncurkan proyek “Capacity Building for Training of Disaster Management in the Indonesian Health System” dalam sebuah Kick-off Meeting yang diselenggarakan di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat.
Acara ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Records of Discussion (RoD) pada 26 April 2024 antara Kementerian Kesehatan dan KOICA, yang menandai dimulainya kerja sama strategis dalam membangun sistem pelatihan penanggulangan bencana di sektor kesehatan Indonesia.
Proyek yang didanai dengan hibah sebesar USD 12 juta atau sekitar Rp198 M ini akan berlangsung hingga tahun 2028 dan bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana, khususnya di bidang kesehatan.
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, menyampaikan bahwa proyek ini penting dalam membangun kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan siap menghadapi potensi krisis.
“Proyek ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana di Indonesia, terutama di sektor kesehatan. Dengan dukungan KOICA, kami berharap dapat mencetak tenaga kesehatan yang terampil dalam menghadapi bencana,” ujar Kunta.
Proyek ini melibatkan pembangunan pusat pelatihan, pengembangan kurikulum, pelatihan instruktur, serta penguatan operasional sistem pelatihan penanggulangan bencana sesuai standar internasional.
Bapelkes Mataram akan menjadi pusat utama pelaksanaan proyek, sementara Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan bertindak sebagai penerima hibah.
Kunta juga menekankan pentingnya kesinambungan program, yang diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk memperkuat kapasitas penanggulangan bencana secara mandiri.
“Kami berharap kerja sama ini dapat memperkuat kapasitas lokal di Nusa Tenggara Barat untuk mengelola dan melanjutkan program ini setelah selesai,” tambahnya.
KOICA Country Director, Kim Hyo Jin, menyampaikan bahwa proyek ini sesuai dengan prioritas strategis KOICA di Indonesia, yang meliputi penguatan kapasitas SDM, dukungan terhadap digitalisasi, dan kesiapsiagaan bencana.
“Kami berharap melalui kemitraan ini, kami dapat membantu Indonesia dalam membangun sistem kesehatan yang lebih tangguh,” ungkap Kim.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga sedang menjajaki kerja sama lanjutan dengan KOICA dalam proyek “Improving Regulatory System of Medical and Health Workforce in Indonesia,” yang bertujuan untuk memperbaiki sistem regulasi uji kompetensi tenaga kesehatan di Indonesia.
Untuk memastikan kelancaran proyek, Kementerian Kesehatan akan segera membentuk Project Steering Committee dan Project Implementation Unit. Tim pemantauan dan evaluasi serta regulasi pendukung juga akan segera disusun untuk memperkuat tata kelola hibah.
Kick-off Meeting ini turut dihadiri oleh perwakilan KOICA Indonesia Office, konsultan manajemen proyek dari Korea Selatan, serta pemerintah daerah dan institusi kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. (R)