Jakarta (buseronline.com) – Pemerintah Indonesia terus memperluas kerja sama ekonomi global dengan melanjutkan negosiasi dagang strategis bersama Amerika Serikat. Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah melakukan pertemuan intensif dengan berbagai lembaga penting AS dalam rangkaian acara IMF–WBG Spring Meeting yang berlangsung pada 14–24 April 2025 lalu.
Pertemuan bilateral dilakukan dengan sejumlah institusi utama seperti US Treasury, US Trade Representative (USTR), US Department of Commerce, dan US Department of Foreign Affairs. Delegasi Indonesia juga menggelar pertemuan langsung dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent.
“Dalam dua minggu terakhir, kami berbicara dengan mitra masing-masing menggunakan pendekatan dan bahan yang sama. Ini menunjukkan concerted effort atau upaya bersama yang terkoordinasi dari Indonesia,” ujar Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu, di Jakarta.
Amerika Serikat merespons positif langkah aktif Indonesia dan mengapresiasi pendekatan yang komprehensif. Dari sekitar 100 negara yang menjalin komunikasi awal, Indonesia kini masuk dalam 20 negara prioritas untuk melanjutkan negosiasi bilateral lebih lanjut.
Sebagai tindak lanjut, kedua negara telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) sebagai dasar untuk pembentukan Working Group bersama yang akan melakukan pembahasan teknis dalam 60 hari ke depan.
Dalam proposalnya, Indonesia menekankan sejumlah poin utama seperti penguatan ketahanan energi nasional, peningkatan akses pasar dengan tarif kompetitif, deregulasi untuk mempercepat investasi dan penciptaan lapangan kerja, penguatan rantai nilai industri strategis dan mineral kritis, serta kolaborasi di bidang teknologi pertanian, kesehatan, dan energi terbarukan.
“Langkah ini merupakan bagian dari strategi Indonesia untuk menjaga kestabilan ekonomi nasional dan memperluas kerja sama internasional di tengah ketidakpastian global,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menegaskan bahwa hubungan diplomasi ekonomi Indonesia tidak hanya terbatas pada AS, tetapi juga terus dijaga dengan negara-negara lain seperti Tiongkok, Eropa, Jepang, dan kawasan Asia lainnya.
“Indonesia adalah negara besar baik dari sisi populasi, geografi, maupun ukuran ekonomi. Maka, posisi Indonesia sangat penting dan dihargai dalam konteks global,” tutup Menkeu. (R)