Jakarta (buseronline.com) – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara Program Mentoring Berbasis Risiko (Promensisko) terkait Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Pendanaan Terorisme (TPPT) yang bersumber dari kejahatan siber.
Acara tersebut digelar di Auditorium Yunus Husein, Gedung Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Jakarta Pusat, Kamis.
Dalam sambutannya, Kapolri menekankan pentingnya program ini dalam meningkatkan pemahaman dan kapasitas seluruh pemangku kepentingan dalam menangani TPPU dan TPPT, terutama yang muncul akibat kejahatan siber.
“Perjudian dan penipuan online menempati posisi teratas kejahatan siber di Indonesia. Ini menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi bersama,” ujar Kapolri.
Kapolri menilai bahwa keamanan ruang siber merupakan tanggung jawab kolektif. Untuk itu, ia menyerukan sinergi lintas sektor yang melibatkan Polri, PPATK, Kejaksaan, lembaga peradilan, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyedia jasa keuangan, masyarakat sipil, hingga organisasi internasional.
“Sinergi semua pihak adalah kunci dalam pemberantasan kejahatan siber, terutama dalam menanggulangi penipuan dan perjudian online,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kapolri menyoroti pentingnya menciptakan ruang digital yang aman demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan melindungi masyarakat dari praktik ilegal yang merugikan.
“Ruang siber yang aman akan mencegah aliran dana ilegal ke luar negeri, seperti yang terjadi dalam kasus penipuan dan perjudian online,” pungkasnya.
Acara Promensisko ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antarinstansi dan meningkatkan efektivitas penanganan TPPU dan TPPT yang semakin kompleks di era digital. (R)