Madina (buseronline.com) – Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meninjau Pasar Pakantan, Mandailing Natal (Madina). Dia terkejut dengan harga ayam potong yang cukup tinggi, di pasar tersebut.
Harga ayam potong di Pasar Pakantan sekitar Rp50.000-Rp60.000 perkilogram. Harga ini lebih tinggi dua kali lipat dari harga normal pada saat ini, sekitar Rp21.000-Rp22.000 per kg.
“Cukup tinggi, ini karena akses ke sini jauh dan tidak ada di sekitar sini yang usaha ayam potong, jadi distribusinya cukup jauh,” kata Edy Rahmayadi usai meninjau Pasar Pakantan.
Usai meninjau pasar, Edy Rahmayadi mengumpulkan para kepala desa di Kecamatan Pakantan.
Ia meminta camat dan kepala desa membantu masyarakat menanam sendiri cabai, terong, sayur-sayuran dan memelihara ayam.
“Tolong kepala desa, Bu Camat ajari masyarakat kita menanam sayuran, cabai, memelihara ayam, karena harga bahan pangan di sini cukup mahal,” ujarnya.
Edy juga berupaya untuk mempermudah akses ke Pakantan, agar perekonomian masyarakat lebih lancar. Salah satunya adalah akses jalan tembus Pakantan ke Ulu Pungkut dan Sumatera Barat.
“Kita akan upayakan jalan tembus ke simpang banyak, Ulu Pungkut jadi aksesnya lebih mudah, harga barang mudah-mudahan lebih terjangkau kalau sudah tembus,” tuturnya.
Menurut keterangan warga, harga bahan pangan di Pakantan cenderung fluktuatif dan jauh lebih mahal dari harga normal. Ini membuat masyarakat cukup kesulitan memenuhi kebutuhan pangan.
“Ayam saja tadi Rp60.000 per kg, ikan juga mahal, cabai Rp12.000 seperempat, bawang juga mahal, kami kebanyakan ke sawah,” kata Fatimah Lubis, penduduk Desa Gambir, Pakantan.
Ikut dalam rombongan Gubernur Edy Rahmayadi pada kunjungan kerja ke Kecamatan Pakantan, antara lain Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas S Sitorus, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Yuliani Siregar, Kepala Dinas Kesehatan Alwi Mujahit Hasibuan serta OPD terkait lainnya.
Juga hadir Camat Pakantan Nurhamidah, Ketua Ikatan Keluarga Pakantan Syamsudin Lubis, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama. (TR)