Jakarta (buseronline.com) – Baru-baru ini viral postingan di salah satu aplikasi media Twitter yang menyebut pandemi 2.0 alias pandemi kedua bakal muncul pada 2023.
Postingan tersebut juga menyebut bakal ada aturan lockdown hingga menggunakan masker dalam waktu sebulan hingga dua bulan.
“Pandemi 2.0 yang dijadwalkan tahun 2025, ternyata dimajukan, bukan di 2024, tetapi di 2023,” imbuh cuitan tersebut.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DR dr Muhammad Adib Khumaidi SpOT menanggapi hal tersebut.
Ia menyarankan agar masyarakat mempercayai informasi dari referensi atau sumber yang terpercaya.
Menurutnya, sumber yang menyebut pandemi 2.0 bakal muncul 2023 tidak ada dasar bukti ilmiah atau penelitian.
“Kita tidak melihat satu dasar konteks misalnya ini ada informasi-informasi yang belum ada dasar-dasar ilmiah,” ujarnya.
“Jadi kami ingin mengimbau masyarakat mencari referensi terkait dengan problematika kesehatan jadi referensi dari masyarakat kesehatan yang itu menjadi referensi utama, misalnya Ikatan Dokter Indonesia atau dari perhimpunan dokter spesialis, itu ada informasi yang berasal yang kita dari lingkup global,” tambah dr Adib saat ditemui media di Jakarta Pusat.
dr Adib juga menegaskan informasi yang beredar tersebut bukanlah berasal dari anggota IDI.
Menurutnya, informasi tersebut dituturkan secara personal.
“Bukan dari IDI, itu dari personal ya,” tutup dr Adib. (R3)