Humbahas (buseronline.com) – Untuk menurunkan angka stunting di desa wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat Daerah (UPTD Puskesmas) Saitnihuta, Kecamatan Dolok Sanggul melakukan pemaparan tata laksana pencegahan dan penanganan stunting di Desa Simarigung, Desa Saitnihuta dan Desa Lumban Purba.
Hal ini disampaikan Kepala UPTD Puskesmas Saitnihuta Delina Siburian SKep Ners MKM pada wartawan.
Menindaklanjuti hasil rapat dengan Bupati Humbahas pada tanggal 5 September 2023 bahwa stunting harus ditangani secara serius karena satu jiwa pun sangat berharga dan menjadikan anak sehat dan pintar sebagai generasi emas penerus bangsa.
“Maka, Puskesmas Saitnihuta melakukan pertemuan di tiga desa tertinggi angka stunting,” kata Delina.
Pada hari Rabu 13 September, melakukan pertemuan di Desa Simarigung dengan jumlah balita 84 org, yang stunting 15 orang (17,8%) dan Desa Saitnihuta dengan jumlah balita 201, yang stunting 35 orang (17,4%).
Selanjutnya, hari Kamis 14 September di Desa Lumban Purba dengan jumlah balita 143 orang, yang stunting 19 orang (13,1%).
Delina menjelaskan pemaparan tentang tata laksana pencegahan dan penanganan stunting yang dimulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas dan bayi/balita.
Dimana, faktor penyebab stunting hanya 20% dipengaruhi faktor ekonomi dan 80% adalah faktor masih kurangnya kesadaran orang tua terhadap kesehatan anaknya yaitu melalui pola asuh yang belum tepat terhadap anak.
Pencegahan dan penanggulangan stunting ini dapat tercapai harus ada kerjasama dari lintas sektor terkait dan dengan orang tua yaitu dimulai dari keluarga yang berkualitas dimana orang tua harus penuh cinta dalam merencanakan kehamilan, mengasuh dan memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dari hasil pemaparan, masyarakat Desa Simarigung, Saitnihuta dan Lumban Purba membuat suatu kesepakatan dalam penanggulangan stunting antara lain, memperhatikan pola makan anak, menghindari asap rokok dari si anak, menjaga kebersihan, membiasakan makan buah, tidak memberikan mie instan, memperhatikan jam istirahat si anak, melakukan pijat anak dengan cara menidurkan anak (sesuai yang sudah dipraktekkan Kepala Puskesmas) kalau bisa dibawa berenang dan jika si anak sakit (batuk, pilek, demam dan mencret) langsung membawa berobat ke Bidan Desa ataupun ke Puskesmas.
Turut hadir dalam pertemuan, Bidan Desa masing-masing desa, camat, kepala desa, kepala sekolah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan orang tua stunting.
“Berdasarkan data stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Saitnihuta per Agustus 2023, dari jumlah balita 1194 orang, yang stunting sebanyak 147 orang (12,2%) dan untuk bulan Desember bisa menjadi 5%, kalau bisa sampai di nol persen,” harap Delina Siburian. (R)