30 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Pj Wali Kota Tebingtinggi Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Tebingtinggi (buseronline.com) – Pj Wali Kota Tebingtinggi Drs Syarmadani MSi mengikuti rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi secara virtual yang dipimpin Mendagri RI Muhammad Tito Karnavian di Ruang Kerja Gedung Balai Kota.

Dalam arahan, Mendagri RI mengatakan situasi di dunia saat ini masih sangat dinamis dan inflasi masih terjadi di beberapa negara besar, salah satunya Amerika Serikat.

“Di Amerika Serikat, mereka menaikkan suku bunga federalnya untuk mengendalikan inflasi, yang mereka targetkan bisa dikendalikan, namun sampai hari ini masih kesulitan,” ujar Mendagri RI.

Lanjut Mendagri RI, beberapa negara lain di Eropa juga mengalami inflasi bahkan resesi, dan negera-negara Uni Soviet sudah membatasi energi, tidak hanya gas, tetapi juga solar diesel dan bensin.

“Sedangkan di negara kita, di samping Bank Indonesia melakukan pengendalian, memonitoring suku bunga dan menjaga stabilitas harga nilai tukar rupiah terhadap dollar, kita juga melakukan pengendalian skala mikro seperti Covid-19, yaitu setiap daerah mengendalikan inflasi daerahnya masing-masing dengan berbagai instrumen yang ada, ditambah dukungan dari pemerintah pusat,” urainya.

Sementara, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan mayoritas kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan indeks perkembangan harga (IPH) di pekan ketiga disumbang oleh kenaikan harga beras. Jumlah daerah yang mengalami kenaikan IPH juga bertambah dibandingkan pekan sebelumnya.

“Dibandingkan pekan sebelumnya jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras terus mengalami kenaikan, minggu lalu hanya 263 kabupaten/kota, minggu ketiga bulan September ini mencapai 284 kabupaten/kota,” jelas Plt Kepala BPS.

Plt Kepala BPS juga mengungkapkan pada Agustus 2023, beras memberikan andil inflasi terbesar yaitu sebesar 0,05 persen.

“Pada September hingga November 2023, produksi beras nasional diperkirakan lebih rendah dari total kebutuhan konsumsi beras yang mencapai 2,55 juta ton per bulan,” ungkapnya.

Adapun, catatan BPS menyebutkan bahwa inflasi harga beras secara tahunan pada Agustus 2023 sebesar 13,76 persen (year-on-year/yoy) menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2015.

Turut hadir mendampingi Pj Wali Kota, Kadis Ketapang dan Pertanian Marimbun Marpaung SP MSi, Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM Zahidin SPd MPd, Kadisnakerperin Ir Iboy Hutapea, Kadis Sosial Drs Khairil Anwar MSi, Kepala BPS Ir Ida Suswati MSi, Kabag Perekonomian dan SDA Ir Nasrullah, Plt Kabag Prokopim Faisal Ahmad SAg, perwakilan OPD terkait. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru