26 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Sinergitas PLN UIPSBU bersama Kajari Aceh Selatan Perkuat Sistim Kelistrikan di Aceh

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Aceh (buseronline.com) – Sebagai representatif PLN UIP SBU dalam menjalankan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Provinsi Aceh, PLN UPP SBU 1 memiliki peran penting di tahun ini.

Terlebih, PLN UPP SBU 1 mengemban amanah untuk menyelesaikan Pekerjaan Pembangunan SUTT 150 kV Blang Pidie-Tapak Tuan. Proyek Pembangunan SUTT 150 kV Blang Pidie-Tapak Tuan merupakan jalur transmisi 150 kV pertama yang akan mengkoneksikan transmisi ke Kabupaten Aceh Selatan yang selama ini ditopang oleh jaringan tegangan menengah (SUTM) dan jaringan tegangan rendah (SUTR).

Dalam proses pelaksanaan Pekerjaan Transmisi ini PLN UPP SBU 1 melakukan koordinasi dengan Kejaksaan Negeri Aceh Selatan.

Koordinasi tersebut dilaksanakan pada Rabu, 24 Januari 2024 di Banda Aceh dan dihadiri Manajer PLN UPP SBU 1 Bondan Pakso Dandu beserta jajaran serta Kajari Aceh Selatan Heru Anggoro SH MH beserta jajarannya.

Dalam pertemuan tersebut, Bondan menyampaikan bahwasanya PLN berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan transmisi 150 kV Blang Pidie-Tapak Tuan sebagai upaya untuk memperkuat sistem kelistrikan di Provinsi Aceh.

Hal tersebut direspon dengan baik oleh Kajari Aceh Selatan, Heru Anggoro yang menyampaikan bahwa Kejaksaan Negeri Aceh Selatan sangat mendukung kegiatan Pekerjaan Pembangunan SUTT 150 kV Blang Pidie-Tapak Tuan ini serta berharap dengan adanya jaringan transmisi ini dapat membuat kelistrikan di Kabupaten Aceh Selatan yang sering mengalami penurunan tegangan dapat segera teratasi.

Terpisah, GM PLN UIP SBU Hening Kyat Pamungkas menyampaikan, dengan terbangunnya sinergisitas yang baik antara PLN dan Kejaksaan diharapkan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi target korporat dapat berjalan dengan baik serta dapat berkesinambungan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pembangunan jaringan transmisi PLN.

“Hal ini penting demi menjaga keandalan listrik, menambah pasokan daya, meningkatkan rasio elektrifikasi dan membuka peluang KTT (Konsumen Tegangan Tinggi) agar dapat mengembangkan industri terkhusus untuk Provinsi Aceh,” ungkapnya. (P2)

Berita Lainnya

Berita Terbaru