Jakarta (buseronline.com) – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melalui Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular, Dr dr Erlina Burhan MSc SpP (K) mengingatkan masyarakat Indonesia untuk berhati-hati terkait penularan penyakit menular saat mudik lebaran.
Erlina menekankan pentingnya kesadaran diri untuk menggunakan masker sebagai langkah pencegahan penularan penyakit, khususnya Covid-19 dan flu Singapura atau istilah medisnya Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), yang kasusnya saat ini meningkat di Indonesia akibat infeksi coxsackievirus.
“Antisipasi saat mudik lebaran, karena memang ini tradisi tahunan Indonesia, tidak pernah sepi. Ini migrasi tahunan. Tentu saja mengundang risiko penyebaran penyakit menular, kita harapkan baik flu Singapura, baik Covid-19 tidak meningkat saat mudik,” ujar dr Erlina dalam konferensi pers PB IDI di Jakarta.
Erlina menjelaskan virus ini dapat menular melalui berbagai cara, termasuk kontak langsung dengan pengidap lewat ruam lenting pada kulit yang terbuka, hingga cairan droplet.
Adapun gejalanya mencakup demam, batuk dan sakit tenggorokan dengan masa inkubasi rata-rata 10 sampai 14 hari.
Selain menggunakan masker, pemudik disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi agar sistem imunnya tinggi. Juga, menghindari kerumunan dan kepadatan.
“Menggunakan masker sepanjang perjalanan, karena kita nggak tahu apakah di pesawat ada yang sakit, di bus, atau di kereta ada yang sakit. Jadi antisipasinya kita pakai masker saja, meski merasa kita sehat,” jelasnya.
“Kepada yang sakit berhubungan dengan respiratory sistem dia wajib memakai masker. Menghindari kerumunan dan kepadatan. Tapi kalau tidak bisa kita hindari, kita pakai masker,” jelasnya.
Hingga pekan ke-11 tahun 2024, Kementerian Kesehatan RI mencatat sebanyak 5.461 kasus Flu Singapura di Indonesia. Dari total tersebut, 738 kasus di antaranya dilaporkan di Banten. (R3)