Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) resmi meluncurkan Buku Panduan dan Lembar Balik Tuberkulosis (TB) yang ditujukan untuk memperkuat peran tenaga kesehatan dan kader dalam mendukung eliminasi TB di Indonesia pada tahun 2030. Acara peluncuran berlangsung di Aula Siwabessy, Gedung Prof Sujudi, Jakarta, pada Rabu.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa percepatan penanganan TB merupakan bagian dari tiga program prioritas (Quick Wins) di sektor kesehatan yang bertujuan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Ketiga program tersebut meliputi skrining kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia, percepatan penanganan TB, serta pembangunan rumah sakit di daerah tertinggal dan terpencil.
“Quick Wins ini diharapkan mampu memberikan hasil yang cepat dan tepat bagi masyarakat. Tahun ini, kami menargetkan deteksi 1 juta kasus TB dari estimasi 1,08 juta kasus yang diproyeksikan oleh WHO. Kami juga berkomitmen memastikan setidaknya 90% pasien memulai dan menyelesaikan pengobatan dengan rezim yang lebih singkat dan efektif,” ujar Menkes Budi dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa salah satu strategi utama dalam eliminasi TB adalah memperkuat edukasi masyarakat melalui kader kesehatan.
Buku panduan dan lembar balik yang diluncurkan akan menjadi alat bantu bagi kader dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya pengobatan TB hingga tuntas.
Selain penanganan TB, Menkes juga menyoroti pentingnya skrining kesehatan gratis, yang dijadwalkan mulai dilaksanakan pada Februari 2025.
Program ini bertujuan untuk mendeteksi penyakit sejak dini, termasuk penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi, yang menjadi ancaman utama bagi kesehatan masyarakat.
Sementara itu, dalam upaya pemerataan layanan kesehatan, Kemenkes telah memulai pembangunan 32 rumah sakit di daerah tertinggal dan terpencil.
Rumah sakit ini diharapkan dapat mulai beroperasi sebelum akhir tahun 2025, guna meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah yang sulit dijangkau.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Peluncuran dr Yudhi Pramono menyampaikan bahwa buku panduan dan lembar balik TB ini akan didistribusikan ke lebih dari 1,3 juta kader posyandu dan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.
“Buku ini akan menjadi alat bantu yang komprehensif dan terstandar, sehingga memudahkan kader dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan lebih efektif,” ujar dr Yudhi.
Sebagai bentuk apresiasi kepada kader kesehatan, Kemenkes berencana mengadakan kompetisi kader terbaik, di mana para pemenang akan mendapatkan sertifikat penghargaan dan kesempatan bertemu langsung dengan Menteri Kesehatan.
Melalui berbagai langkah strategis ini, Kemenkes optimistis target eliminasi TB pada tahun 2030 dapat tercapai dengan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat. (R)