Sumedang (buseronline.com) – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengembangkan kawasan Jatinangor sebagai City of Digital Knowledge atau Kota Pengetahuan Digital.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya percepatan transformasi digital di Jabar, yang diatur melalui peraturan gubernur untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan.
“Kami harus berada di garda terdepan dalam transformasi digital guna meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Herman saat melakukan kunjungan ke Kawasan Perkotaan Jatinangor (KPJ) di Kampus ITB Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jumat.
Menurut Herman, pengembangan Jatinangor tidak hanya bertujuan untuk menjadikannya sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai kawasan yang berkelanjutan dengan pemanfaatan teknologi digital sebagai fondasi utamanya.
“Pembangunan Jatinangor harus konkret dan berorientasi pada kesejahteraan serta kebahagiaan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital,” katanya.
Sebagai langkah awal, Pemda Jabar bersama ITB akan menghadirkan HUB Digital di Jatinangor. HUB ini akan menjadi pusat kolaborasi dan penyebaran informasi yang diharapkan dapat mempercepat implementasi digitalisasi hingga ke tingkat desa dan kecamatan.
“Kami sudah sepakat untuk mendirikan HUB Digital di Jatinangor yang akan menjadi pusat pengembangan digitalisasi di tingkat desa dan kecamatan,” tambah Herman.
Dalam mewujudkan transformasi digital, Pemda Jabar akan melibatkan berbagai pihak melalui konsep pentaheliks, yaitu pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media. Herman menegaskan bahwa sinergi ini penting agar digitalisasi benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
“Kami ingin memastikan bahwa transformasi digital ini berdampak nyata dalam kehidupan masyarakat dengan menciptakan layanan yang lebih cepat, ringan, mudah, dan nyaman,” ujarnya.
Selain fokus pada digitalisasi, Pemda Jabar dan ITB juga akan memperkuat kerja sama dalam bidang pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung pengembangan teknologi di berbagai sektor.
Meskipun digitalisasi terus diakselerasi, Herman menegaskan bahwa layanan manual yang telah berjalan dengan baik tetap akan dipertahankan agar tidak terjadi kesenjangan akses bagi masyarakat yang belum terbiasa dengan teknologi digital.
“Transformasi digital itu sebuah keharusan, namun pelayanan manual yang sudah berjalan juga tetap akan dijaga agar semua masyarakat bisa terlayani dengan baik,” jelasnya.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Jatinangor diharapkan menjadi contoh sukses dalam penerapan konsep kota cerdas berbasis digital di Jawa Barat, sekaligus menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. (R)