Jakarta (buseronline.com) – Profesi akuntan publik memiliki peran strategis dalam memperkuat integritas dan mencegah praktik korupsi di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Joko Pramono, saat membuka Pendidikan dan Sertifikasi Jasa Investigasi Keuangan atau Certified Financial Investigator (CFI) angkatan ke-8 yang digelar di Jakarta, Senin.
Acara yang diselenggarakan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) ini diikuti oleh 90 peserta profesional di bidang keuangan dan hukum. Dalam sambutannya, Agus menegaskan bahwa kepercayaan publik terhadap auditor tidak hanya ditentukan oleh kecakapan teknis, tetapi lebih pada komitmen terhadap etika dan integritas.
“Profesional akuntan yang menjunjung tinggi integritas akan mampu menciptakan fondasi yang kokoh untuk meminimalkan potensi praktik korupsi,” ujarnya. Menurutnya, akuntan publik memiliki posisi penting sebagai pilar integritas, terutama bagi mereka yang berafiliasi dengan lembaga pengawasan seperti BPK, BPKP, dan Inspektorat.
KPK sendiri mendorong kolaborasi multipihak dalam pemberantasan korupsi melalui strategi Trisula: pendidikan, pencegahan, dan penindakan. Dalam kerangka ini, akuntan publik berperan dalam memperkuat prinsip tata kelola yang baik seperti transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi.
Agus juga menyinggung pentingnya peran akuntan publik dalam mendukung proses aksesi Indonesia ke Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), terutama dalam penerapan Konvensi Anti-Penyuapan OECD yang menuntut komitmen hukum terhadap pemberantasan penyuapan pejabat publik asing.
“Akuntan publik dapat menjadi ujung tombak dalam memperkuat pengawasan keuangan dan membantu Indonesia menjaga integritas dalam perdagangan global,” tambahnya.
Senada dengan itu, Ketua Umum IAPI, Hendang Tanusdjaja, menyatakan bahwa integritas adalah kompas moral utama dalam profesi akuntan. Ia menegaskan bahwa akuntan wajib mencegah pelaporan keuangan yang menyesatkan dan terlibat aktif dalam pembangunan ekosistem keuangan negara yang bersih dan terpercaya.
Kegiatan ini turut dihadiri perwakilan dari KPK, IAPI, Forum Akuntan Investigator Indonesia (FAIr), serta Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII), yang semuanya berkomitmen memperkuat etika dan integritas dalam profesi akuntansi untuk mencegah korupsi sejak dini. (R)