Jakarta (buseronline.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) dalam pelatihan bertajuk Enhancing Financial Analysis yang digelar di Gedung Anti-Corruption Learning Center (ACLC) KPK, Jakarta, pada 22-24 April 2025.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kemampuan investigasi berbasis keuangan sekaligus menjawab tantangan korupsi lintas negara yang kian kompleks.
Wakil Ketua KPK, Agus Joko Pramono dalam sambutannya menegaskan bahwa korupsi modern telah berevolusi menjadi lebih canggih dan melibatkan banyak aktor serta skema keuangan yang rumit.
Ia menekankan pentingnya adaptasi teknologi dalam penegakan hukum, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
“Sebagai penegak hukum, kita harus adaptif dalam menghadapi modus korupsi yang semakin canggih dan tidak boleh tertinggal,” ujar Agus.
Ia juga menekankan pentingnya legitimasi publik dalam mendukung percepatan pemberantasan korupsi.
Pelatihan ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat kerja sama internasional dalam kerangka United Nations Convention Against Corruption (UNCAC), terutama terkait pencegahan pencucian uang, penyitaan aset hasil kejahatan, dan kolaborasi antar-lembaga.
Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana menyatakan bahwa pelatihan ini difokuskan pada diskusi interaktif, studi kasus, serta berbagi praktik terbaik terkait penggunaan alat analisis keuangan.
Sementara itu, Deputy Chief Commissioner MACC, Dato’ Sri Ahmad Khusairi bin Yahaya menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam pemberantasan korupsi, termasuk keterlibatan dari sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai unit di KPK serta sejumlah pejabat dari KPK dan MACC, termasuk direktur-direktur yang membidangi intelijen, pelatihan, hingga analisis keuangan. (R)