Medan (buseronline.com) – Bulan Januari-Juni 2023 ditemukan 4.000 kasus TB baru di Kota Medan. Hal ini disampaikan Wali Kota Medan diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteran Rakyat, Muhammad Sofyan saat membuka Seminar Peran Fasilitas Pelayanan Kesehatan Swasta pada Penjaringan Suspek TB dan Pengobatan TB Paru di Kota Medan, Hotel Grand Antares.
“Hingga akhir 2022 tercatat sebanyak 10.100 orang terjangkit TB Paru ini. Hingga juni 2023, jumlah ini sudah hampir setengah dari kasus tahun sebelumnya. Kita perlu menangani secara masif dan terukur agar kasus ini tidak meningkat di tahun 2023 ini,” sebut Sofyan dalam seminar yang diselenggarakan Badan Riset Inovasi Daerah (Brida) Medan.
Dalam seminar yang diikuti antara lain oleh Kepala Brinda Medan Mansursyah, Tim Pokja Jaringan Penelitian dan Pengembangan Bidang Kesehatan, Tim Ahli Lembaga Penelitia USU, kepala rumah sakit, dan puskesmas itu, Sofyan jika hanya berharap pada peran fasilitas kesehatan yang dimiliki pemerintah tentu akan sangat susah dan berat untuk menanggulangi kasus ini.
“Melalui kegiatan ini kami berharap kiranya fasilitas pelayanan kesehatan swasta di kota medan mampu bersinergi mendukung Pemerintah Kota Medan menjaringan suspek TB dan mengobati masyarakat yang sudah terkena,” sebutnya.
Tidak hanya swasta, Sofyan menegaskan, fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah harus terus berbenah dan memperbaiki berbagai aspek pelayanan. “Butuh sinergitas yang saling mendukung satu sama lain agar kita mampu menuntaskan permasalahan ini,” katanya.
Sofyan mengatakan perlu juga menyosialisasikan secara rutin dan langsung kepada masyarakat terkait bahaya dan pencegahan TB Paru ini.
“Salah satu upaya yang dapat kita lakukan door to door agar pesan tersampaikan langsung kepada masyarakat. Kami harap Dinas Kesehatan Kota Medan mampu merumuskan teknis yang tepat untuk para tenaga medis dan paramedis di setiap fasilitas layanan kesehatan,” harapnya.
Sebelumnya, Kepala Brida Medan Mansursyah melaporkan penelitian “Peran Fasilitas Pelayanan Kesehatan Swasta pada Penjaringan Suspek TB dan Pengobatan TB Paru di Kota Medan” ini dilaksanakan selama tiga bulan, mulai Juni sampai Agustus 2023.
Mansur mengatakan penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi kepada pimpinan daerah dalam pembuatan kebijakan terkait penjaringan eliminasi TB di Kota Medan.
Dia merincikan, tahapan dalam penelitian ini kunjungan ke perangkat daerah terkait untuk menjaring isu prioritas penelitian, rapat koordinasi tim dalam penentuan judul penelitian, proposal penelitan, pengambilan dara ke lapangan, dan seminar hasil. (P3)