26.5 C
Medan
Sabtu, Juli 27, 2024

Presiden Jokowi Instruksikan Strategi Jangka Pendek dan Panjang Pengendalian Inflasi

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Presiden RI Ir H Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajaran pemerintah daerah untuk melakukan pengendalian inflasi melalui dua strategi utama yaitu strategi jangka pendek dan panjang.

Untuk strategi jangka pendek, Presiden Jokowi meminta agar Pemda terbuka dalam mengintegrasikan data stok neraca pangan daerah masing-masing.

“Penting data-data seperti ini diintegrasikan sehingga basis pengambilan keputusan itu ada pegangannya yaitu data. Koordinasi antardaerah, mana yang kelebihan, mana yang kurang segera disambungkan sehingga saya titip jangan ego daerah itu dikedepankan karena kita ini NKRI,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2023 yang digelar di Istana Negara Jakarta.

Selain itu, Presiden Jokowi juga mendorong Pemda untuk meningkatkan cadangan pangan guna menjaga stabilitas stok dan harga bahan pangan daerah.

Apabila terjadi permasalahan di lapangan, Kepala Negara RI meminta setiap daerah saling berkoordinasi untuk memecahkan permasalahan tersebut.

“Negara ini negara yang sangat besar. Daerah itu harus bergerak terlebih dahulu. Pak tapi ini harus dibantu sebelum satu bulan. Oke. Tapi jangan baru terjadi langsung teriaknya ke pusat. Harus ada cadangan pangan di daerah, itu harus ada,” ujar Presiden Jokowi.

Di samping itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Pemda dapat mengoptimalkan fiskal daerah dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk mengintervensi pasar.

Hal tersebut dimaksudkan agar angka inflasi daerah dapat terkendali, bahkan menurun secara bertahap.

“Bapak, Ibu gubernur, bupati, dan wali kota juga bisa menggunakan anggarannya untuk mengintervensi pasar. Dengan itulah kita harapkan inflasi kita akan terkendali dengan baik dan pelan-pelan akan turun karena tadi target dari Pak Menko Perekonomian maupun Gubernur BI tahun depan 2,5 persen plus minus 1 (persen),” lanjut Presiden Jokowi.

Sementara untuk strategi jangka panjang, Presiden Jokowi meyakini penguatan sarana prasarana pertanian dapat menjadi salah satu kunci pengendalian inflasi.

Menurutnya, setiap tahun permasalahan inflasi selalu ada pada komoditas bahan pangan yang relatif sama.

“Kalau setiap tahun problem di inflasi selalu cabai, selalu cabai rawit, cabai merah, daging ayam, ya itu yang diselesaikan. Daging ayam bolak-balik setahun masa muncul masalah terus. Cari investor, bikin peternakan di provinsi atau daerah Bapak, Ibu semuanya,” tutup Presiden Jokowi. (R3)

Berita Lainnya

Selamat Idul Fitri

Berita Terbaru