Sumbawa (buseronline.com) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menunjukkan kepedulian dan komitmen pribadinya terhadap masa depan generasi muda Indonesia dengan memberikan beasiswa kepada lima santri yatim piatu di Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Senin.
Beasiswa yang diberikan Mentan Amran berjumlah total Rp100 juta, yang bersumber dari gajinya sendiri sebagai menteri. Ia menyebutkan bahwa bantuan tersebut adalah bentuk wakaf dirinya untuk tanah air.
“Lima orang aku kasih beasiswa, Rp20 juta per orang, total Rp100 juta. Gaji menteri Rp19 juta, jadi lima bulan gaji menteri sudah aku serahkan. Kenapa? Karena aku wakafkan diriku untuk Merah Putih tercinta,” ungkap Amran di hadapan para santri.
Dalam sambutannya, Mentan Amran juga menyampaikan pesan inspiratif kepada para santri untuk menjadi pribadi yang tangguh, tekun, dan percaya diri. Ia menekankan pentingnya semangat kerja keras dalam meraih masa depan yang cerah.
“Hari ini saya melihat cahaya muncul dari NTB, ada mutiara dari Sumbawa. Kalian adalah penerang obor Indonesia. Jangan sia-siakan umur yang dipinjamkan Allah. Harus kerja keras, persisten, dan berani menghadapi tekanan,” pesannya.
Ia juga menegaskan bahwa tekanan dan tantangan adalah bagian penting dalam membentuk karakter, mengibaratkan santri sebagai berlian yang terbentuk melalui tekanan tinggi.
Selain beasiswa, Mentan Amran melalui Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan berupa 10 ekor sapi untuk digemukkan di lahan seluas 12 hektare milik pesantren. Ia juga membuka peluang untuk bantuan pertanian lain seperti pengembangan kebun jagung.
“Ini dari negara (Kementerian Pertanian), bukan saya pribadi. Nanti 10 ekor sapi digemukkan. Kalau ada kebun seperti jagung, itu nanti bisa minta bantuan dari pusat,” terangnya.
Sementara itu, pendiri Pondok Pesantren Dea Malela, Prof Din Syamsuddin, menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan Mentan Amran. Ia menyebut Mentan sebagai sosok pemimpin muda yang membawa harapan besar bagi Indonesia.
“Mentan Amran merupakan cendekiawan muda dari Sulawesi, bagaikan sang surya yang terbit dari timur. Inilah harapan Indonesia karena beliau memiliki integritas, kapasitas, serta langkah-langkah yang cerdas dan lugas dalam mewujudkan swasembada pangan,” tutup Din Syamsuddin.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat melalui penguatan sektor pendidikan dan pertanian, khususnya di wilayah pelosok. (R)