Jakarta (buseronline.com) – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu memaparkan strategi Indonesia untuk menghadapi dinamika perekonomian global pada acara “Fitch on Indonesia 2025: Risk and Opportunity in a New Era” yang digelar di Jakarta pada Rabu.
Dalam paparan tersebut, Wamenkeu Anggito menyatakan bahwa kondisi global saat ini menunjukkan adanya pelemahan institusi multilateral dan pergeseran preferensi menuju kerja sama bilateral. Sebagai respons, Indonesia memperkuat kemitraan dengan ASEAN, ASEAN+3, dan kini mulai menjajaki kerja sama dengan BRICS.
“Kita melihat adanya perubahan lanskap global, di mana institusi multilateral mengalami pelemahan. Indonesia merespons hal ini dengan memperkuat kerja sama melalui ASEAN, ASEAN+3, dan kini menjajaki kerja sama dengan BRICS,” ujar Wamenkeu Anggito dalam kesempatan tersebut.
Terkait dengan dinamika hubungan dagang global, terutama negosiasi yang tengah berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, Wamenkeu Anggito menegaskan bahwa Indonesia memilih untuk mengambil posisi strategis dalam negosiasi tersebut, serta menjalin kemitraan yang lebih erat dengan AS.
Ia juga menyebutkan bahwa upaya deregulasi terus dilakukan untuk mengurangi hambatan non-tarif, guna meningkatkan efisiensi ekonomi dan menarik lebih banyak investasi dari AS.
Meskipun menghadapi tantangan global, Wamenkeu Anggito menekankan bahwa fondasi ekonomi domestik Indonesia tetap kuat. Pada kuartal pertama 2025, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,87%, didorong oleh permintaan domestik yang solid serta ekspor yang meningkat.
Pemerintah juga terus mendorong masuknya investasi melalui berbagai kebijakan, termasuk memperkuat peran Danantara sebagai sovereign wealth fund.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenkeu Anggito juga mengungkapkan beberapa program prioritas yang menjadi fokus pemerintahan Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Di antaranya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak dan ibu hamil, pembangunan Sekolah Rakyat untuk keluarga kurang mampu, program 3 juta rumah, swasembada pangan, dan pemberdayaan Koperasi Merah Putih.
Selain itu, Wamenkeu Anggito menyampaikan keberhasilan Indonesia mempertahankan peringkat BBB stabil dari Fitch Ratings pada Maret 2025, yang menurutnya menjadi bukti kepercayaan dunia internasional terhadap fundamental ekonomi Indonesia.
“Keberhasilan ini mencerminkan bahwa Indonesia tetap dipercaya oleh dunia internasional. Kami berterima kasih kepada Fitch Ratings atas komitmennya, dan kami berharap forum ini dapat memperkuat dialog kebijakan serta meningkatkan kepercayaan investor demi ekosistem keuangan Indonesia yang lebih stabil dan inklusif,” pungkas Wamenkeu Anggito.
Dengan berbagai langkah strategis yang ditempuh, Indonesia berupaya menjaga stabilitas perekonomian domestik sekaligus memperkuat posisi di tengah ketidakpastian ekonomi global. (R)