Jakarta (buseronline.com) – EY, perusahaan konsultan global, dalam Oil and Gas US Perceptions Study melaporkan 66 persen gen Z tertarik pada karir di bidang green energy.
Namun kesenjangan pengetahuan dan keterampilan dengan kebutuhan industri energi jadi penghalang.
European Investment Bank menemukan 80 persen perusahaan memandang keterbatasan pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja menghambat perkembangan proyek-proyek climate change.
Membentuk lulusan perguruan tinggi yang mampu memenuhi tuntutan industri energi, Universitas Pertamina dan PT Pertamina (Persero) menggelar program Lulusan Merah Putih.
Program ini menyiapkan lulusan Universitas Pertamina (UPER) melalui serangkaian pelatihan dan pembimbingan karir.
“Program ini bekerja sama dengan para mentor perwira Pertamina yang tergabung dalam Pertamina in 2 me. Mentor-mentor memberikan pelatihan penyiapan rekrutmen kepada 300 lulusan unggulan UPER yang diseleksi dari sekitar 2.600an lulusan, sejak 12 hingga 16 Juni. Setelah itu, 300 lulusan akan mengikuti tes potensi akademik untuk diseleksi menjadi talent pool 100 lulusan terbaik,” jelas Prof Dr Ir Wawan Gunawan A Kadir MS, Rektor Universitas Pertamina dalam kegiatan pembukaan pelatihan Lulusan Merah Putih.
Penyiapan lulusan, tambah Prof Wawan, dilanjutkan dengan mentoring oleh perwira Pertamina kepada 100 lulusan terbaik.
Kemudian mereka akan melalui tes wawancara dan focus group discussion, sehingga terjaring 45 kandidat untuk mengikuti proses rekrutmen di Pertamina grup.
Dalam kesempatan yang sama Hary Kuswanto, Officer Talent Acquisition & Learning Pertamina Hulu Energi yang juga koordinator Pertamina IN 2 ME, menyampaikan pesannya kepada 300 lulusan unggulan yang mengikuti pelatihan.
“Untuk menjadi perwira Pertamina maka kita harus memiliki tingkat kemampuan diri dalam bekerja yang unggul dan baik. Hal ini dapat diperoleh melalui peningkatan kecakapan diri dan menempatkan diri dalam lingkungan sosial dengan baik. Saya berharap melalui program. Lulusan Merah Putih ini, para kandidat menjadi pribadi yang unggul baik jika berkesempatan menjadi perwira Pertamina maupun berkarir di tempat lainnya,” tuturnya.
Saat ini, tercatat hampir 200 lulusan Universitas Pertamina berkarir di Pertamina grup. Salah satunya Dzatti Lawrandreanana, alumni Program Studi Komunikasi UPER, yang saat ini berkarir di Pertamina EP.
“Semasa menempuh pendidikan di UPER, saya dilibatkan dalam beragam proyek dibimbing para pakar. Sehingga menjadi bekal mengembangkan kapasitas diri saya untuk menjadi pribadi yang adaptif, responsif, dan kooperatif. Tak hanya itu, pengembangan soft skill lainnya seperti creative problem solving, critical thinking dan kewirausahaan turut andil dalam kesuksesan berkarir bagi seseorang yang bekerja di bidang sumber daya manusia,” ujarnya.
Dzatti merupakan bagian dari sekitar 2.700-an lulusan Universitas Pertamina yang 96 persennya telah bekerja, berwirausaha atau lanjut S2.
Setelah lulus, alumni Universitas Pertamina tetap mendapat bimbingan dari universitas melalui Fungsi Career Development Center (CDC).
Fungsi yang mewadahi mahasiswa dan alumni untuk meningkatkan daya saing di dunia kerja, berwirausaha, hingga melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sejumlah program hulu ke hilir dipersiapkan. Tak tanggung-tanggung, keterlibatan para praktisi Pertamina dan industri lainnya, bimbingan persiapan karir dan studi lanjut, inkubasi bisnis, hingga rekrutmen alumni di ekosistem Pertamina juga turut andil meningkatkan kapasitas individu.
“Ke depan, cakupan program Lulusan Merah Putih juga akan diperluas dengan melibatkan entitas korporasi maupun start up. Program penyiapan lulusan ini akan disesuaikan dengan kebutuhan setiap instansi. Sehingga memastikan mereka mendapat bibit SDM unggul yang sesuai dengan kualifikasi karir di masing-masing institusi,” tutup Prof Wawan.
Saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di Universitas Pertamina. Melalui Seleksi Ujian Masuk Periode Juni yang tengah dibuka hingga 27 Juni 2023.