Medan (buseronline.com) – Kasus Covid-19 pertama kali di Provinsi Sumut ditangani oleh RSUP H Adam Malik. Seiring merebaknya kasus, jumlah pasiennya pun terus bertambah. Tak terkecuali Covid-19 juga memakan korban dari kalangan tenaga kesehatan (nakes).
Direktur Utama RSUP H Adam Malik dr Zainal Safri MKed (PD) SpPD-KKV SpJP (K) mengaku pada saat itu di RS Adam Malik terdapat dua orang nakes yang menjadi korban Covid-19.
Satu di antaranya adalah dokter dan satu lagi seorang perawat. “Namun keduanya tidak terpapar secara langsung ketika menangani pasien,” katanya, Kamis (17/8/2023).
Ia menceritakan untuk menangani Covid-19, RS Adam Malik memang melewatinya secara habis-habisan, yakni dengan mengerahkan seluruh potensi dan kemampuan yang ada. Bahkan 2/3 dari total seluruh ruang perawatan dialihkan untuk menangani pasien Covid-19.
“Malah ketika itu, pasien non Covid jumlahnya mengalami penurunan yang signifikan karena enggan untuk berobat,” ujarnya.
Namun seiring waktu, terutama sejak Covid-19 dapat lebih tertangani, situasi pun berangsur pulih. Sehingga pelan-pelan ruangan yang sebelumnya sempat digunakan untuk pasien Covid-19 berangsur-angsur dikembalikan ke pasien non Covid-19.
“Dan memang, begitu Covid-19 mereda pasien umum jadi tumbuh sendiri. Orang-orang yang (sebelumnya) nggak berani ke RS itu jadi datang semua. Bahkan, saat ini angkanya naik 5-10 persen di banding waktu sebelum Covid-19,” jelasnya.
Sementara itu, untuk ruang isolasi tekanan negatif yang dulu dibangun untuk menangani pasien Covid-19, beber Zainal, kini sudah mulai dimanfaatkan untuk penanganan pasien infeksi lainnya, misalnya Tuberkulosis (TB) Resistence, karena ruangannya memang distel untuk penyakit infeksi.
“Yang paling jelas, pasien operasi sekarang sudah banyak. Tentu operasi bisa dilakukan sampai sore hingga malam,” imbuhnya.
Oleh karena itu, dengan keberhasilan yang diperoleh dari penanganan Covid-19, RS Adam Malik juga telah mendapatkan penghargaan dari Kemenkes bersama dengan Pemprov Sumut.
“Tapi mungkin kami merasakan masih ada kekurangan dalam hal pelayanan. Jadi itu juga sedang kami upgrade, agar bisa melayani masyarakat lebih banyak dengan pelayanan terbaik,” ujarnya.
Seperti diketahui, terhitung sejak akhir bulan Juni lalu, Pemerintah Indonesia melalui Presiden Jokowi telah resmi mencabut status Pandemi untuk Covid-19, sehingga secara otomatis statusnya kini telah berubah menjadi endemi.
Sejalan dengan itu, angka kasusnya juga terus menunjukkan trend penurunan, bahkan di rumah-rumah sakit yang dulunya penuh dengan pasien Covid-19, kini sudah bisa dikatakan nihil. Begitu juga di RSUP H Adam Malik sebagai rumah sakit pusat rujukan.
Zainal Safri mengatakan dalam minggu-minggu terakhir bulan Agustus ini, jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit vertikal Kemenkes RI ini sudah zero kasus. “Untuk Covid dalam satu dua minggu ini di Adam Malik memang sudah kosong,” ungkapnya. (P3)