26 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Pemko Pekalongan Tumbuhkan Minat Baca, Anak Diajak Mendongeng dengan Teknik Ventriloquist

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Pekalongan (buseronline.com) – Pemerintah Kota Pekalongan punya cara tersendiri dalam meningkatkan minat baca, khususnya pada anak. Salah satunya, mengajak para pelajar mendongeng dengan teknik ventriloquist, seperti yang terlihat pada Festival Literasi Kota Pekalongan.

Ventriloquist asal Kota Pekalongan, Imi menuturkan mendongeng dengan memanfaatkan media boneka, menjadi cara unik yang bisa dilakukan untuk mengajarkan berbagai hikmah kehidupan, sekaligus meningkatkan minat baca pada anak.

Imi menyatakan selama dua tahun terakhir, dia aktif menyampaikan pesan moral, cerita, pelajaran kepada anak-anak lewat bonekanya, Mela. Menurutnya, cara tersebut lebih menyenangkan daripada mendongeng biasa.

“Setelah berkiprah, saya melihat anak-anak semakin semangat membaca, dengan membawa boneka. Mereka bisa rajin membaca tanpa tertekan dan tidak terkesan disuruh,” ujarnya, seusai mendongeng pada kegiatan Ayo Membaca, di Lapangan Mataram.

Imi dan Mela biasa membawakan berbagai jenis cerita, tergantung pada siapa audiensnya. Jika audiensnya adalah anak usia dini, mereka sering membawakan cerita fabel. Bagi anak usia SD-SMA, bobot cerita meningkat dan bervariasi, seperti sejarah, cerita nabi, cerita moral dan lainnya.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang Perpustakaan, Ismanto menuturkan mendongeng memiliki keterkaitan dengan sumber bacaan.

Dengan mendengarkan cerita, menurut Ismanto, bisa menjadi salah satu cara jitu untuk menumbuhkan minat baca pada diri seseorang, terutama anak.

“Hubungan antara mendongeng dengan sumber bacaan ini erat ya, dan ketika mendengar cerita yang dibawakan orang lain, tentunya kan lebih tertarik apalagi kalau menggunakan alat peraga, nantinya akan berimbas pada ketertarikan untuk membaca cerita atau bacaan lain,” ujarnya, di sela-sela acara.

Di tempat yang sama, ribuan pelajar Pekalongan, dari tingkat SD hingga SMA sederajat, asyik berkutat dengan buku bacaan masing-masing. Seperti yang dilakukan, siswi kelas IX SMP PIUS Kota Pekalongan, Nathanie Lauren Koswadi.

Menurutnya, membaca menjadi kegiatan rutin yang bermanfaat, antara lain meningkatkan value kemampuan diri, wawasan dan pengetahuan, yang bisa bermanfaat untuk masa depannya.

“Dalam sehari memang harus disediakan waktu untuk membaca terutama membaca buku fisik. (Itu) mungkin awalnya membaca bisa untuk mengisi waktu luang aja, tetapi kalau sering dilakukan nantinya bisa menjadi suatu kebiasaan yang sayang banget kita tinggalkan,” katanya.

Sementara itu, guru SMP PIUS Kota Pekalongan Paulina Sri Haryanti menyampaikan apresiasi gerakan serentak membaca 15 menit yang diselenggarakan oleh Pemkot Pekalongan. Baginya, saat ini kebiasaan membaca generasi muda masih kurang.

Ia berharap gerakan Ayo Membaca bisa menumbuhkan kecintaan pelajar untuk kembali membaca buku, tidak hanya buku ajar, melainkan jenis buku lain yang digemari.

“Sekolah kami secara rutin juga sudah menggalakkan 15 menit membaca. (Pembelajaran) hari Rabu kita isi dengan literasi keimanan, Kamis kita berikan kegiatan untuk meningkatkan literasi, dan numerasi pada hari Jumat. Harapannya semoga siswa terbiasa membaca, menambah pengetahuan. Dengan terbiasa membaca, juga diharapkan bisa menyaring berita-berita terkini dengan baik,” tuturnya.

Sementara, Bunda Literasi Kota Pekalongan Inggit Soraya menjelaskan Gerakan Ayo Membaca diikuti oleh pelajar SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi, guru pendidik, pengelola perpustakaan masyarakat (Perpusmas), serta pegiat literasi di Kota Pekalongan.

Inggit menyatakan era digital telah mengubah kebiasaan pelajar. Mereka lebih dekat dengan gawai daripada buku. Sebagai Bunda Literasi, ia ingin membaca tidak hanya digemari generasi muda, tetapi juga seluruh kategori usia.

“Membaca buku ini rupanya dapat mengurangi kepikunan. Jadi, saya berharap tidak hanya anak tetapi semua golongan, sampai lansia bisa terus suka membaca,” sambung Inggit. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru