Jakarta (buseronline.com) – Jimmy Carter, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) yang juga peraih Nobel Perdamaian, meninggal dunia pada usia 100 tahun. Carter, yang menjabat sebagai presiden dari 1977 hingga 1981, wafat dengan tenang di rumahnya di Plains, Georgia, dikelilingi oleh keluarganya, sebagaimana disampaikan oleh The Carter Center pada Senin (30/12/2024).
“Ayah saya adalah pahlawan, tidak hanya bagi saya, tetapi juga bagi semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih,” ujar Chip Carter, putra mendiang.
Carter adalah mantan presiden AS tertua yang masih hidup dan pemimpin dengan usia terpanjang dalam sejarah negara tersebut.
Pada 2015, ia mengungkapkan bahwa dirinya menderita kanker otak. Meski demikian, veteran Angkatan Laut AS ini menjalani masa pasca-kepresidenan yang produktif, meskipun masa jabatannya di Gedung Putih sering dianggap penuh tantangan.
Selama menjabat, Carter dikenal karena komitmennya pada hak asasi manusia dan keadilan sosial. Salah satu pencapaiannya adalah menjadi perantara Perjanjian Camp David, yang membawa perdamaian antara Israel dan Mesir. Namun, pemerintahannya juga diwarnai krisis, termasuk penyanderaan warga AS di Iran dan krisis minyak yang menggerus popularitasnya.
Pada 1980, Carter kalah dalam pemilihan presiden dari Ronald Reagan, kandidat Partai Republik, yang kemudian memimpin AS dalam era konservatisme yang kuat.
Jimmy Carter akan dikenang sebagai sosok yang gigih memperjuangkan perdamaian dan kemanusiaan sepanjang hidupnya. (R)
