Simalungun (buseronline.com) – Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga memimpin rembuk stunting dan rapat koordinasi (rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), di Balei Harungguan Djabanten Damanik, Pamatangraya.
Rembuk stunting bertujuan untuk mengatasi masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi pada anak.
“Dampak dari stunting ini sangat memengaruhi kemajuan suatu bangsa. Jadi, ini ‘PR’ kita bersama untuk capaian penurunan stunting di Kabupaten Simalungun,” katanya.
Menurutnya, masalah gizi buruk salah satu faktor penghambat proses pembangunan. Karenanya, diajak untuk terus bersama-sama mengatasinya.
“Saya sangat apresiasi ASN, masyarakat, kelompok dan elemen masyarakat lainnya yang telah bekerjasama dalam penurunan stunting di Simalungun,” ujarnya.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Simalungun Ratnawati Sidabutar berharap rembuk stunting tidak sebatas seremonial, tapi harus diwujudnyatakan.
“Apa yang dibicarakan dalam rembuk stunting ini supaya dilaksanakan untuk pencapaian penurunan stunting,” ungkapnya.
Ratnawati mengingatkan dinas terkait beserta camat dan pangulu (kepala desa) agar mengaktifkan kembali dasawisma dan kelompok lainnya dalam mengatasi gizi buruk pada anak.
Sementara itu, Munawar Ibrahim mewakili Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumut mengatakan angka stunting di Sumut turun drastis dalam beberapa tahun terakhir.
“Kalau kita memang komitmen mengikuti arahan dan menjalankan perintah dari Bupati Simalungun, maka saya yakin capaian penurunan stunting di Kabupaten Simalungun akan turun mencapai 14 persen,” ujarnya.
